Selasa, 12 Maret 2013

ABOUT GOGREEN

 PENGERTIAN GOGREEN
Pernahkah teman-teman mendengar istilah ‘Go green’  atau melihatnya tercetak di beberapa baliho di sudut jalan ?  Atau bahkan melihatnya tercetak di kaos seseorang ? Okelaaah teman......kebanyakan dari kita mungkin akan mengiyakan pertanyaan tersebut. Meskipun salah satu di antara kita mungkin melihat tulisan go green pada tempat dan kondisi yang lain.
 

Istilah go green beberapa tahun terakhir memang mulai marak dicantol dan berhasil bersenyawa dengan beberapa sendi penting dalam kehidupan kita. Sebut saja ilmu pengetahuan yang menjelma menjadi Green Science atau bidang ekonomi yang tak mau kalah dengan konsep terbarunya, Green Economy , dan masih banyak lagi teman.


Hari ini adalah hari yang cerah, bagaimana semua orang pada seru-serunya untuk berlibur. Namun SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta telah melaksanakan pensi dan gogreen jalan-jalan. Acara ini dimeriahkan oleh anak-anak SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta mulai dari kelas 7-9.

Acara ini pun dikunjungi oleh pak walikota Yogyakarta dan banyak dorprize yang cukup untuk menghibur penonton yang ada.


GOGREEN SCHOOL



Hai teman-teman seperti apa sih Go Green School itu? mungkin Go Green School sudah banyak ya di terapkan di sekolah-sekolah manapun di berbagai wilayah. Mungkin yang ada di benak kita  go green itu terlihat hanya sebatas keindahan fisik lingkungan, tapi tidak hanya sebatas itu go green school dapat juga untuk ajang  melatih warga sekolah terhadap kepedulian dan terhadap pengelolaan  lingkungan sekolah, sehingga terwujud lingkungan sekolah yang " Hijau " dan nyaman bagi seluruh warga sekolah. Oiyaaa teman warga sekolah tu mencangkup kepala sekolah,guru,staf, karyawan,komite sekolah dan yang pastinya siswa.
Membangun mental Go Green School mungkin tida hanya di pertontonkan terhadap fisik sekolah, namun mengoptimalkan dengan cara memasukan canangan Go Green School langsung di pendidikan sekolah. Seperti di pelajaran IPA FISIKA kelas 9 pada bab " Daya Listrik " di pelajaran itu siswa dapat mengetahui serta menghitung berapa daya listrik dan berapa tarif listrik yang selama ini kita pakai. Sehingga akan terwujud siswa yang memiliki kompetensi peduli terhadap lingkungan baik di rumah ataupun di lingkungan sekolah.
Apa yang teman-teman bayangkan jika setiap siswa di setiap sekolah mampu menjadi agent perubahan di setiap rumahnya, seperti mengelola sampah rumah tangga, menghemat penggunaan air dan listrik, turut memikirkan pembuangan air limbah rumah tangga dan lainya. Pasti kita semua akan bangga bukan, bisa membantu mencegah terjadinya global warming.
SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta pun sudah melaksanakan canangan " Go Green School " 
seperti yang ada foto di bawah ini .... 


SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta memberikan tugas kepada siswa baru yaitu setiap siswa baru wajib membawa bibit tanaman/pohon pada saat waktu MOS ( Masa Orientasi Siswa ). Dengan begitu melatih siswa untuk membangun kepedulian dan membudayakan pengelolaan terhadap lingkungan sekitar.
 Salam " Go Green School " dari saya ..... CINTAI LINGKUNGANMU CINTAI SEKOLAHMU
OFFICIAL : mucilgogreen.blogspot.com


PENGOLAHAN SAMPAK SEKOLAH



   Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat, baik berupa zat Organik maupun zat Anorganik. Sampah dapat terurai maupun tidak terurai dan seringkali di anggap tidak berguna lagi dan di buang sehingga menciptakann tumpukan sampah yang menjadi sarang penyakit. Seperti contohnya tikus hidup di rongga-rongga sampah, seperti di kaleng bekas maupun kardus. Lalat berkembang biak pesat di sampah organik, seperti sisa-sisa makanan. Suasana basah, lembab dan hangat sangat cocok untuk tempat berkembang biak nyamuk. 
                Pengertian sampah Organik dan Anorganik :
* Sampah Organik adalah merupakan barang yang sudah di anggap tidak terpakai dan di buang oleh pemilik /pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa di pakai atau di kelola dengan prosedur dan cara yang benar. 
* Sampah Anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam yang tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses industri.
GOGREEN, ANTARA NIAT DAN REALISASI
  Saya suka tidak habis pikir atas beberapa tindakan sadar lingkungan yang dilakukan masyarakat yang bersifat paradoks, gembar-gembor promosi aksi hijaunya 'ramai' dimana mana, tapi tindakan masyarakatnya (tanpa sadar) berkebalikan dengan promonya itu.
 Sebagai contoh:  kampanye Go Green dengan pawai motor atau mobil. Katanya Go green, kok tidak tahu bahwa emisi dari kendaraan bermotor yang mereka kendarai dapat menyebabkan polusi udara?.
 Atau fakta aksi menolak penebangan hutan liar di pedalaman indonesia, tapi pemberitahuan aksinya justru lewat brosur atau selebaran, namun di sisi lain mereka buang-buang kertas yang bernotabene asalnya dari pohon dan masih bisa di daur ulang menjadi barang yang lebih bermanfaat lagi.

GOGREEN GUNUNG MERAPI



Sebagai wujud nyata kepedulian SMP Muh 2 Yk akan penghijauan, beberapa waktu yang lalu SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta mengadakan baksos berupa penyerahan 300 bibit tanaman sengon  di salah satu desa yang terkena dampak erupsi Merapi pada tanggal 26 Desember 2010. Dan di serahkan langsung pada pengelola Hutan Merapi . Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta terhadap masyarakat. Dalam penyerahan bantuan tersebut SMP Muh 2 Yk yang di wakili oleh Bpk. Drs. Agus Satimin, sekaligus sebagai wakil kepala sekolah urusan sarana & prasarana.
Selain memberikan bibit pohon untuk penghijauan di lereng merapi, SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta  juga memberikan sejumlah uang tunai sebagai dana operasional penanaman bibit-bibit tersebut. Akhirnya, SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta berharap, semoga bencana alam yang terjadi melanda lereng Merapi dan sekitarnya berupa erupsi, dapat sedikit teratasi dengan bantuan yang tidak seberapa ini. Amiin
Nah ini dia salah satu bentuk kepedulian SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta terhadap lingkungan. Tidak hanya guru siswa pun ikut berpartisipasi dalam bentuk penghijauan tersebut. Para siswa dan guru turun langsung ke lapangan dan melakukan proses penenaman. 

Program Yogya Hijau , memiliki dasar pemikiran  mendukung gerakan Nasional bahkan Internasional guna mengurangi dampak Pemanasan Global. Di butuhkan percepatan dan partisipasi masyarakat yang kuat dengan mengkolaborasikan berbagai pemangku kepentingan baik Pemerintah melalui dinas terkait, Pelaku usaha dan dunia bisnis serta lembaga dan organisasi non Pemerintahan yang bergerak di bidang Pengurangan resiko bencana, Pengelolaan lingkungan hidup, Kesehatan masyarakat dan lainnya.

Salah satu upaya yang di lakukan oleh Lembaga Secercah Harapan Indonesia adalah menguatkan kemampuan masyarakat melalui gerakan Kampung hijau dan komunitas di tingkat sekolahan dengan program Sekolah Hijau . Dengan mengkolaborasikan lokasi Sekolah Hijau untuk membangun Kampung Hijau di lingkungan sekolahnya atau sebaliknya merupakan salah satu strategi percepatan yang diprioritaskan saat ini .

Adapun bentuk kegiatannya adalah  pelatihan, menguatkan kelembagaan berbasis masyarakat, mengembangkan sosialisasi berkesinambungan ,pendampingan tehnis dan pembinaan agar terbangun partisipasi yang kuat dari masyarakat.

Selanjutnya kajian dan hasil-hasil temuan yang ada  sebagai pembelajaran yang baik guna melakukan evaluasi ,penyelarasan modul dan replikasi ke lokasi lain.

Program ini menitik beratkan kepada pengelolaan sampah,air dan sanitasi lingkungan,ruang terbuka hijau,effisiensi inovasi energi terbarukan berbasis kearifan serta penguatan kelembagaan di tingkat warga setempat.

Untuk mensukseskan program Yogya Hijau ini butuh waktu, tidak seperti membalik telapak tangan dan memerlukan ketelatenan karena terkait dengan merubah pola pikir ,kebiasanan dan perilaku untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Sehingga dalam pelaksanaanya terprogram dalam kerangka jangka panjang dengan masing-masing indikator keberhasilannya akan terevaluasi setiap tahun.

Untuk saat ini yang di butuhkan adalah gerakan bersama untuk memahami bahwa :

    Setiap orang menghasilkan sampah, dan setiap orang tidak mau ketempatan sampah. banyak anggapan bahwa sampah adalah barang yang tidak berguna dan menjijikan sehingga perlakuannya hanya di buang meski harus membayar jasa pengangkutan. sekejap akan terselesaikan lingkungan menjadi bersih namun justru akan menabur musibah yang lebih besar. Betapa tidak jika di setiap tempat terdapat pembuangan sampah secara liar, sementara lokasi pembuangan sampah akhir memiliki keterbatasan dan membutuhkan proses penyelamatan lingkungan .
    Setiap orang setiap saat membutuhkan air bersih untuk berbagai keperluan, namun hampir tidak terpikirkan bahwa sumber air tanah akan mengalami penurunan alias kehabisan ketersediannya.  Pemborosan penggunaan air tanpa di imbangi pembuatan resapan yang baik.
    Semakin hilangnya Ruang Terbuka Hijau karena semakin pesatnya populasi manusia. hampir setiap ruang di gunakan sebagai bangunan rumah, tempat usaha, kantor. akibatnya wilayah sekitar menjadi gersang tanpa adanya pepohonan yang sangat berfungsi bagi pelestarian lingkungan.
    Pemanfaatan sumber daya alam menjadi energi ramah lingkungan belum optimal di lakukan seperti pengolahan sampah menjadi pembangkit listrik, debit air yang besar belum termanfaatkan sebagai penggerak turbin yang mampu membangkitkan listrik tenaga air,Pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas dan masih banyak lagi inovasi terbarukan yang mesti di pikirkan sebagai energy alternatif.

Dan masih banyak hal yang menjadi tanggung jawab kita bersama bagi kelangsungan hidup mendatang.

Dengan program Jogja Hijau ini , Lembaga Secercah Harapan Indonesia  ( Shind ) sangat mengharapkan kepedulian dan kerjasama yang baik antar pemangku kepentingan karena masalah pemanasan global musti di sikapi dengan gerakan bersama secara global dengan mengerahkan sumber dayanya masing-masing dalam tujuan yang sama yakni mengurangi resiko bencana akibat dampak pemanasan global.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar