PENGERTIAN GOGREEN
Pernahkah teman-teman
mendengar istilah ‘Go green’
atau melihatnya tercetak di beberapa baliho di sudut jalan ? Atau
bahkan melihatnya tercetak di kaos seseorang ? Okelaaah teman......kebanyakan dari kita
mungkin akan mengiyakan
pertanyaan tersebut. Meskipun salah satu di antara kita mungkin melihat
tulisan go green pada tempat dan kondisi yang lain.
Istilah go green
beberapa tahun terakhir memang mulai marak dicantol dan berhasil bersenyawa dengan
beberapa sendi penting dalam kehidupan kita. Sebut saja ilmu pengetahuan yang
menjelma menjadi Green Science atau bidang
ekonomi yang tak mau kalah dengan konsep terbarunya, Green Economy , dan masih banyak lagi teman.
Hari ini adalah hari yang cerah, bagaimana semua orang pada seru-serunya untuk berlibur. Namun SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta telah melaksanakan pensi dan gogreen jalan-jalan. Acara ini dimeriahkan oleh anak-anak SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta mulai dari kelas 7-9.
Acara ini pun dikunjungi oleh pak walikota Yogyakarta dan banyak dorprize yang cukup untuk menghibur penonton yang ada.
GOGREEN SCHOOL
Hai teman-teman seperti apa sih Go
Green School itu? mungkin Go Green School sudah banyak ya di terapkan di
sekolah-sekolah manapun di berbagai wilayah. Mungkin yang ada di benak
kita go green itu terlihat hanya sebatas keindahan fisik lingkungan,
tapi tidak hanya sebatas itu go green school dapat juga untuk ajang
melatih warga sekolah terhadap kepedulian dan terhadap pengelolaan
lingkungan sekolah, sehingga terwujud lingkungan sekolah yang " Hijau "
dan nyaman bagi seluruh warga sekolah. Oiyaaa teman warga sekolah tu
mencangkup kepala sekolah,guru,staf, karyawan,komite sekolah dan yang
pastinya siswa.
Membangun mental Go Green School mungkin tida hanya di pertontonkan
terhadap fisik sekolah, namun mengoptimalkan dengan cara memasukan
canangan Go Green School langsung di pendidikan sekolah. Seperti di
pelajaran IPA FISIKA kelas 9 pada bab " Daya Listrik " di pelajaran itu
siswa dapat mengetahui serta menghitung berapa daya listrik dan berapa
tarif listrik yang selama ini kita pakai. Sehingga akan terwujud siswa
yang memiliki kompetensi peduli terhadap lingkungan baik di rumah
ataupun di lingkungan sekolah.
Apa yang teman-teman bayangkan jika setiap siswa di setiap sekolah mampu
menjadi agent perubahan di setiap rumahnya, seperti mengelola sampah
rumah tangga, menghemat penggunaan air dan listrik, turut memikirkan
pembuangan air limbah rumah tangga dan lainya. Pasti kita semua akan
bangga bukan, bisa membantu mencegah terjadinya global warming.
SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta pun sudah melaksanakan canangan " Go Green School "
seperti yang ada foto di bawah ini ....
SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta memberikan tugas kepada siswa baru yaitu
setiap siswa baru wajib membawa bibit tanaman/pohon pada saat waktu MOS (
Masa Orientasi Siswa ). Dengan begitu melatih siswa untuk membangun
kepedulian dan membudayakan pengelolaan terhadap lingkungan sekitar.
Salam " Go Green School " dari saya ..... CINTAI LINGKUNGANMU CINTAI SEKOLAHMU .
OFFICIAL : mucilgogreen.blogspot.com
PENGOLAHAN SAMPAK SEKOLAH
PENGOLAHAN SAMPAK SEKOLAH
Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat, baik berupa zat Organik maupun zat Anorganik. Sampah
dapat terurai maupun tidak terurai dan seringkali di anggap tidak
berguna lagi dan di buang sehingga menciptakann tumpukan sampah yang
menjadi sarang penyakit. Seperti contohnya tikus hidup di rongga-rongga
sampah, seperti di kaleng bekas maupun kardus. Lalat berkembang biak
pesat di sampah organik, seperti sisa-sisa makanan. Suasana basah,
lembab dan hangat sangat cocok untuk tempat berkembang biak nyamuk.
Pengertian sampah Organik dan Anorganik :
* Sampah Organik adalah merupakan barang yang sudah di anggap tidak
terpakai dan di buang oleh pemilik /pemakai sebelumnya, tetapi masih
bisa di pakai atau di kelola dengan prosedur dan cara yang benar.
* Sampah Anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit
terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang
sangat lama. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam yang tak
terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses industri.
GOGREEN, ANTARA NIAT DAN REALISASI
Saya suka tidak habis pikir atas
beberapa tindakan sadar lingkungan yang dilakukan masyarakat yang
bersifat paradoks, gembar-gembor promosi aksi hijaunya 'ramai' dimana
mana, tapi tindakan masyarakatnya (tanpa sadar) berkebalikan dengan
promonya itu.
Sebagai contoh: kampanye Go Green dengan pawai motor atau mobil.
Katanya Go green, kok tidak tahu bahwa emisi dari kendaraan bermotor
yang mereka kendarai dapat menyebabkan polusi udara?.
GOGREEN GUNUNG MERAPI
Sebagai wujud nyata kepedulian SMP Muh 2 Yk akan penghijauan, beberapa waktu yang lalu SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta mengadakan baksos berupa penyerahan 300 bibit tanaman sengon di salah satu desa yang terkena dampak erupsi Merapi pada tanggal 26 Desember 2010. Dan di serahkan langsung pada pengelola Hutan Merapi . Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta terhadap masyarakat. Dalam penyerahan bantuan tersebut SMP Muh 2 Yk yang di wakili oleh Bpk. Drs. Agus Satimin, sekaligus sebagai wakil kepala sekolah urusan sarana & prasarana.
Program
Yogya Hijau , memiliki dasar pemikiran mendukung gerakan Nasional
bahkan Internasional guna mengurangi dampak Pemanasan Global. Di
butuhkan percepatan dan partisipasi masyarakat yang kuat dengan
mengkolaborasikan berbagai pemangku kepentingan baik Pemerintah melalui
dinas terkait, Pelaku usaha dan dunia bisnis serta lembaga dan
organisasi non Pemerintahan yang bergerak di bidang Pengurangan resiko
bencana, Pengelolaan lingkungan hidup, Kesehatan masyarakat dan lainnya.
Salah satu upaya yang di lakukan oleh Lembaga Secercah Harapan Indonesia adalah menguatkan kemampuan masyarakat melalui gerakan Kampung hijau dan komunitas di tingkat sekolahan dengan program Sekolah Hijau . Dengan mengkolaborasikan lokasi Sekolah Hijau untuk membangun Kampung Hijau di lingkungan sekolahnya atau sebaliknya merupakan salah satu strategi percepatan yang diprioritaskan saat ini .
Adapun bentuk kegiatannya adalah pelatihan, menguatkan kelembagaan berbasis masyarakat, mengembangkan sosialisasi berkesinambungan ,pendampingan tehnis dan pembinaan agar terbangun partisipasi yang kuat dari masyarakat.
Selanjutnya kajian dan hasil-hasil temuan yang ada sebagai pembelajaran yang baik guna melakukan evaluasi ,penyelarasan modul dan replikasi ke lokasi lain.
Program ini menitik beratkan kepada pengelolaan sampah,air dan sanitasi lingkungan,ruang terbuka hijau,effisiensi inovasi energi terbarukan berbasis kearifan serta penguatan kelembagaan di tingkat warga setempat.
Untuk mensukseskan program Yogya Hijau ini butuh waktu, tidak seperti membalik telapak tangan dan memerlukan ketelatenan karena terkait dengan merubah pola pikir ,kebiasanan dan perilaku untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Sehingga dalam pelaksanaanya terprogram dalam kerangka jangka panjang dengan masing-masing indikator keberhasilannya akan terevaluasi setiap tahun.
Untuk saat ini yang di butuhkan adalah gerakan bersama untuk memahami bahwa :
Setiap orang menghasilkan sampah, dan setiap orang tidak mau ketempatan sampah. banyak anggapan bahwa sampah adalah barang yang tidak berguna dan menjijikan sehingga perlakuannya hanya di buang meski harus membayar jasa pengangkutan. sekejap akan terselesaikan lingkungan menjadi bersih namun justru akan menabur musibah yang lebih besar. Betapa tidak jika di setiap tempat terdapat pembuangan sampah secara liar, sementara lokasi pembuangan sampah akhir memiliki keterbatasan dan membutuhkan proses penyelamatan lingkungan .
Setiap orang setiap saat membutuhkan air bersih untuk berbagai keperluan, namun hampir tidak terpikirkan bahwa sumber air tanah akan mengalami penurunan alias kehabisan ketersediannya. Pemborosan penggunaan air tanpa di imbangi pembuatan resapan yang baik.
Semakin hilangnya Ruang Terbuka Hijau karena semakin pesatnya populasi manusia. hampir setiap ruang di gunakan sebagai bangunan rumah, tempat usaha, kantor. akibatnya wilayah sekitar menjadi gersang tanpa adanya pepohonan yang sangat berfungsi bagi pelestarian lingkungan.
Pemanfaatan sumber daya alam menjadi energi ramah lingkungan belum optimal di lakukan seperti pengolahan sampah menjadi pembangkit listrik, debit air yang besar belum termanfaatkan sebagai penggerak turbin yang mampu membangkitkan listrik tenaga air,Pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas dan masih banyak lagi inovasi terbarukan yang mesti di pikirkan sebagai energy alternatif.
Dan masih banyak hal yang menjadi tanggung jawab kita bersama bagi kelangsungan hidup mendatang.
Dengan program Jogja Hijau ini , Lembaga Secercah Harapan Indonesia ( Shind ) sangat mengharapkan kepedulian dan kerjasama yang baik antar pemangku kepentingan karena masalah pemanasan global musti di sikapi dengan gerakan bersama secara global dengan mengerahkan sumber dayanya masing-masing dalam tujuan yang sama yakni mengurangi resiko bencana akibat dampak pemanasan global.
Sebagai wujud nyata kepedulian SMP Muh 2 Yk akan penghijauan, beberapa waktu yang lalu SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta mengadakan baksos berupa penyerahan 300 bibit tanaman sengon di salah satu desa yang terkena dampak erupsi Merapi pada tanggal 26 Desember 2010. Dan di serahkan langsung pada pengelola Hutan Merapi . Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta terhadap masyarakat. Dalam penyerahan bantuan tersebut SMP Muh 2 Yk yang di wakili oleh Bpk. Drs. Agus Satimin, sekaligus sebagai wakil kepala sekolah urusan sarana & prasarana.
Selain memberikan bibit pohon untuk penghijauan di lereng merapi, SMP
Muhammadiyah 2 Yogyakarta juga memberikan sejumlah uang tunai sebagai
dana operasional penanaman bibit-bibit tersebut. Akhirnya, SMP
Muhammadiyah 2 Yogyakarta berharap, semoga bencana alam yang terjadi
melanda lereng Merapi dan sekitarnya berupa erupsi, dapat sedikit
teratasi dengan bantuan yang tidak seberapa ini. Amiin
Nah ini dia salah satu bentuk kepedulian SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta
terhadap lingkungan. Tidak hanya guru siswa pun ikut berpartisipasi
dalam bentuk penghijauan tersebut. Para siswa dan guru turun langsung ke
lapangan dan melakukan proses penenaman.
Salah satu upaya yang di lakukan oleh Lembaga Secercah Harapan Indonesia adalah menguatkan kemampuan masyarakat melalui gerakan Kampung hijau dan komunitas di tingkat sekolahan dengan program Sekolah Hijau . Dengan mengkolaborasikan lokasi Sekolah Hijau untuk membangun Kampung Hijau di lingkungan sekolahnya atau sebaliknya merupakan salah satu strategi percepatan yang diprioritaskan saat ini .
Adapun bentuk kegiatannya adalah pelatihan, menguatkan kelembagaan berbasis masyarakat, mengembangkan sosialisasi berkesinambungan ,pendampingan tehnis dan pembinaan agar terbangun partisipasi yang kuat dari masyarakat.
Selanjutnya kajian dan hasil-hasil temuan yang ada sebagai pembelajaran yang baik guna melakukan evaluasi ,penyelarasan modul dan replikasi ke lokasi lain.
Program ini menitik beratkan kepada pengelolaan sampah,air dan sanitasi lingkungan,ruang terbuka hijau,effisiensi inovasi energi terbarukan berbasis kearifan serta penguatan kelembagaan di tingkat warga setempat.
Untuk mensukseskan program Yogya Hijau ini butuh waktu, tidak seperti membalik telapak tangan dan memerlukan ketelatenan karena terkait dengan merubah pola pikir ,kebiasanan dan perilaku untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Sehingga dalam pelaksanaanya terprogram dalam kerangka jangka panjang dengan masing-masing indikator keberhasilannya akan terevaluasi setiap tahun.
Untuk saat ini yang di butuhkan adalah gerakan bersama untuk memahami bahwa :
Setiap orang menghasilkan sampah, dan setiap orang tidak mau ketempatan sampah. banyak anggapan bahwa sampah adalah barang yang tidak berguna dan menjijikan sehingga perlakuannya hanya di buang meski harus membayar jasa pengangkutan. sekejap akan terselesaikan lingkungan menjadi bersih namun justru akan menabur musibah yang lebih besar. Betapa tidak jika di setiap tempat terdapat pembuangan sampah secara liar, sementara lokasi pembuangan sampah akhir memiliki keterbatasan dan membutuhkan proses penyelamatan lingkungan .
Setiap orang setiap saat membutuhkan air bersih untuk berbagai keperluan, namun hampir tidak terpikirkan bahwa sumber air tanah akan mengalami penurunan alias kehabisan ketersediannya. Pemborosan penggunaan air tanpa di imbangi pembuatan resapan yang baik.
Semakin hilangnya Ruang Terbuka Hijau karena semakin pesatnya populasi manusia. hampir setiap ruang di gunakan sebagai bangunan rumah, tempat usaha, kantor. akibatnya wilayah sekitar menjadi gersang tanpa adanya pepohonan yang sangat berfungsi bagi pelestarian lingkungan.
Pemanfaatan sumber daya alam menjadi energi ramah lingkungan belum optimal di lakukan seperti pengolahan sampah menjadi pembangkit listrik, debit air yang besar belum termanfaatkan sebagai penggerak turbin yang mampu membangkitkan listrik tenaga air,Pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas dan masih banyak lagi inovasi terbarukan yang mesti di pikirkan sebagai energy alternatif.
Dan masih banyak hal yang menjadi tanggung jawab kita bersama bagi kelangsungan hidup mendatang.
Dengan program Jogja Hijau ini , Lembaga Secercah Harapan Indonesia ( Shind ) sangat mengharapkan kepedulian dan kerjasama yang baik antar pemangku kepentingan karena masalah pemanasan global musti di sikapi dengan gerakan bersama secara global dengan mengerahkan sumber dayanya masing-masing dalam tujuan yang sama yakni mengurangi resiko bencana akibat dampak pemanasan global.
dari sekolah mucilgogreen.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar