Pendahuluan
Sungguh bersejarah panjang SMP
Muhammadiyah 2 Yogyakarta, yang dulu menempati gedung Jalan Sultan Agung
14 (Jl Bintaran Lor 14). Sebagai embrio berdirinya sekolah ini dimulai
dari peristiwa tahun 1937, waktu itu pertama kali di gedung Jalan Sultan
Agung 14 dijadikan tempat pendidikan yang diberi nama oleh Muhammadiyah
INHEEMSE MULO MUHAMMADIYAH bersubsidi di bawah asuhan Bapak Pinandoyuo
dibantu oleh Bapak H Abdulgani Dwidjosuparto, sekolah ini merupakan
sekolah MULO Bumi Putera yang pertama di seluruh tanah air yang
menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.
Waktu itu Muhammadiyah memang sudah
memiliki sekolah-sekolah Mulo, AMS, dan Mulo HIK di beberapa tempat,
tetapi itu semua menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantarnya. Maka boleh dikatakan bahwa Iheemse Muhammadiya merupakan
perintis SMP yang kita kenal dalam negara kita ini. Dengan kata lain
INHEEMSE MULO MUHAMMADIYAH di Jalan Sultan Agung 14 Yogyakarta merupakan
cikal bakal berdirinya SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta sekarang ini.
Tahun 1942 kekuasaan Hindia Belanda di
Indonesia direbut Jepang, timbul gagasan dari para pemimpin
Muhammadiyah, untuk mengubah Inheemse Mulo Muhammadiyah menjadi SMP
Muhammadiyah dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa penghantar.
Perjalanan Sejarah Amal Usaha Muhammadiyah SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta :
1. Pembukaan SMP Putri Muhammadiyah Yogyakarta 1 April 1943
Pada permulaan tahun 1943 oleh
Muhammadiyah diambil inisiatif untuk membuka SMP khusus putri.
Murid-muridnya diambil dari murid-murid putrid Mulo HIK Muhammadiyah
yang waktu itu berkedudukan di Komplek Madrasah Mualimin Muhammadiyah
dan murid-murid putri dari Inheemse Muhammadiyah di Kompleks Panti
Asuhan Yatim Muh di Lowanu.
Realisasi berdirinya SMP Putri
Muhammadiyah pada tanggal 1 April 1943 dipimpin oleh Bapak Malikus
Suparto (seorang pensiunan PGAA Negeri Yogyakarta).Bapak Malikus
Supartohanya sempat memimpin sekolah ini sampai tahun 1944, karena
tenaga beliau sangat dibutuhkan untuk memimpin sekolah Muhammadiyah
pada jenjang yang lebih tinggi.
Dalam tahun ajaran 1943/1944 dikeluarkan
alumnus yang bernama SMP Putri Muhammadiyah, sebanyak 25 siswa,
sebagian mereka ditampung di sekolah guru Muhammadiyah Putri (yaitu
angkatan Ibu Wastiah) tetapi sebagian mereka pindah ke SMT Muh, yang
kemudian menjadi SMA MUH sehingga sekolah guru puteri Muha tidak dapat
dipertahankan lagi.
2. Periode Kepemipinan Bapak KH Dalhar BKN (1944 – 1947)
Dalam periode ini SMP Puteri
Muhammadiyah mendapat kemajuan pesat, sehingga waktu diperiksa leh
Inspkesi SMP Muhammadiyah Jawa Tengah yang berkedudukan di Semarang,
dinyatakan bahwa sekolah tersebut tidak diragukan lagi untuk memeroleh
subsidi penuh, terutama dalam pelajaran ilmu pasti yang pada waktu itu
dipegang oleh Bapak Ziad (Bp Mukam), Ibu Dauchah dan Ibu Badriuyah
Solihin. Pihak Inspkesi SMP Jawa Tengah menyatakan kepuasannya atas
hasil pendidikan SMP Puteri Muhammadiyah. Tetapi sayang karena pada
waktu itu tahun 1947terjadi kevakuman tenaga pimpinan di sekolah-sekolah
Muhammdiyah, maka terpaksa Bapak Dalhar ditarik dari SMP Puteri Muh,
untuk diserahi tugas memimpin Madrasah Mu’alimat Muh. Maka pimpinan SMP
Puteri Muhammadiyah diserahkan kepada Bp. H Abdulgani Dwidjosuparto.
3. Periode Kepemimpinan Bapak H Abdulgani Dwidjosuparto (1947-1955)
Suatu hal yang perlu direnungkan
dalamperiode ini adalah, betapa tinggi loyalitas dan besarnya pengabdian
guru SMP Puteri waktu itu, karena periode ini berada pada masa revolusi
fisik, terjadi class II, oleh pihak Belanda yang hendak merebut kembali
kedaulatan Negara kita, menyebabkan pemerintahan dalam keadaan labil.
Tetapi mereka tetap bersemangat menjalankan tugas sampai keadaan normal
kembali. Bulan Juli 19149 Belanda angkat kaki dari Indonesia, maka SMP
Puteri Muhammamdiyah terus berbenah diri, sementara sekkolah-sekolah
yang lain belum memulainya.
Kantor inspkesi di Semarang untuk
sementara dipindahkan di Yogyakarta, karena Kota Semarang masih
dikuasasi Kolonial Belanda, maka pada waktu itu baru direalisiri
pemberian subsidi, meskipun belum penuh, subsidi penuh baru diberikan
mulai tahun1953. Semenjak saat itulah makin berkembang SMP Puteri
Muhammadiyah 2, sarana dan prasarana pendidikan mulai dibenahi. Dari
sinilah awal popularitas SMP Muhammadiyah Puteri Yogyakarta, di tengah
masyarakat, khususnya muhammadiyah.
4. Periode Kepemimpinan Bapak R Soeyono Soemodinoto (1955-1970)
Bapak H Abdulgani Dwidjosuparto sebagai
guru Negeri yang ditugaskan di Muhammadiyah, akhirnya ke SGKP Negeri
(SKKA) di Yogyakarta, maka SMP Muhammadiyah 2 Puteri Yogyakarta mendapat
tenaga pimpinan, yaitu Bapak R Soeyono Soemodinoto, yang sebelumnya
menjabat Kepala Sekolah SMP Negeri Wates. Inilah periode yang lebih
panjang dari periode-periode sebelumnya. Dalam periode ini mulai adanya
kestabilan jalannya organisasi sekolah. Hasil ujian makin lama makin
meningkat, bahkan dapat mencapai puncak keberhasilan dengan meluluskan
100% yang pada saat itu sangat langka kelulusan mencapai 100%.
Suatu hal yang paling menonjol di masa
ini adalah kedisiplinan yang ditanamkan oleh Kepala Sekolah, untuk
menegakkan kedisiplinan guru dan murid. Aktifitas pelajaran dapat
ditingkatkan dengan adanya gerak kesatuan, hari Krida drumband, dan
kepramukaan. Animo siswa yang masuk terus meningkat, sehingga melebihi
kapasitas daya tamping, sehingga terpaksa diadakan tes sleksi masuk.
Pernah pada periode ini jumlah siswa kelas satu mencapai 60 orang/kelas.
5. Periode Kepemimpinan Ibu Badriyah Solihin (1970 – 1981)
Bapak R Soeyono Soemodinoto tiba masa
pension, maka satu-satunya yang dipandang mampu dan cukup senior pada
waktu itu adalah Ibu Badriyah Solihin. Maka kemalui siding lengkap
dengan guru, sepakat memilih Ibu Badriyah Solihin, di samping terus
menjaga tegaknya disiplin yang telah ditanamkan oleh Bapak R Soeyono
Soemodinoto, juga menyempurnakan hal-hal yang belum sempat dirintis,
yaitu menjalin hubungan kerjasama yang konkrit dengan wali murid. Tahun
1971 dibentuklah IKIWAM( BP3). Realisasi kerjasama wali murid dengan
pihak sekolah makin nyata. Sarana dan prasarana sekolah menjadi
perhatian serius, mulai diganti meja-meja yg lama dengan yang baru, yang
sejak dibangunnya belum pernah diganti oleh pihak lain. Pembanguna
kelas baru mulai dilaksanakan, karena pada periode ini di lokasi sekolah
telah utuh, karena sebelumnya ada pavilion yang ditempati oleh pihak
lain, melalui proses yang a lot, akhirnya sebagian komplek yang
ditempati pihak lain tersebut dapat kembali, sehingga sejak tahun itu
(1974) pavilyun yang luasnya 200 m2 mulai dibangun untuk ruang UKS,
Laboratorium dan Ruang kelas.
Pada tahun 1973 SMP Muhammadiyah 2
dinyatakan sebagai perintis sekolah Pembangunan dengan Surat Keputusan
tertanggal 30 November 1973 No. E 634/A/XI/1973. Tahun 1975 Alumnus SMP
Putri Muhammadiyah 2 : dr. Isnainiyah Suchan dan dr Latifah Jadsidiq.
Membantu pelaksanaan UKS,s ehingga dalam lomba UKS mendapat Juara I
se-DIY dengan piagam dari Kanwil Dep Dik Bud 20 Mei 1975, No.
52/Harpenas/A/75.
Perhatian terhadap bidang seni tidak
ditinggalkan, seni music di bawah pimpinan Bp. Rusman (Pengasuh ENsamble
Musik TVRI Yogyakarta). Sehingga SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta selalu
mengisi esemble music di TVRI.
6. Periode Kepemimpinan Bapak H Ali Arifin, BA (1981 – 2002)
Inilah periode paling panjang dalam
sejarah kepemimpinan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, setelah Ibu Badriyah
Solihin sampai masa pension, maka pilihan calon Kepala Sekolah oleh
Dewan Guru, dan pilihan jatuh kepada Bapak H Ali Arifin. Pada waktu
masih kepemimpinan Ibu Badriyah Solihin, oleh Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Majelis DIkdasmen sudah disiapkan lokasi baru (tempat kita
sekarang ini), dan telah dibangun 3 lokal tingkat (6lokal) dan 3 lokal
bantuan dari 5 koperasi batik di Yogyakarta. Akan tetapi pada waktu itu
Ibu Badriyah S masih berkeberatan meninggalkan gedung Jl Sultan Agung
14. Maka sejak kepemimpinan Bapak H Ali Arifin program utama adalah
proses kepindahan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta dari Jl Sultan Agung 14
ke Jalan Kapas ini segera terealisir. Maka mulai dilaksanakan dan
bertahap, mulai dari kelas 3 pindah ke Jalan Kapas, sementara kelas 1
dan 2 tetap di Jalan Sultan Agung 14.
Tahun 1984 dengan kerja keras dari BP3
yang waktu itu diketuai oleh Bapak Munodo, dapat dibangun dua local
tingkat di sayap barat.
Tahun 1986 bangunan sayap barat
diteruskan sehingga menjadi keadaan seperti sekarang ini (6 lokal
tingkat) dengan perencanaan fondasi untuk 3 tingkat.
Tahun 1987 mendapat Bantuan dari Kanwil
Dep Dik Bud 2 Lokal di depan, kemudian dilanjutkan sendiri menjadi
tungkat untuk seluruh bangunan unit depan.
Tahun 1994, di waktu ketua BP3, Bapak
Ir. H Dasron Hamid, dapat dibangun bangunan megah Lantai 3 unit
belakang, yang dipergunakan untuk ruang Parkir dan Kantin, Ruang PKK,
Laboratorium, Ruang Komputer, dan lantai 3 untuk Aula. Dan terakhir
sebelum Bapak H Ali Arifin purna tugas, diambil kebijaksanaan untuk
menerima siswa putra dan putri. Program pembangunan dilanjutkan
yaitumenambah bangunan lantai 3 di sayap yang membujur ke barat.
7. Periode Kepemimpinan Bapak Sadiyo, BA (2002-2003)
Baak Sadiyo sebagai PLH pada tahun
2002-2003 sangat memperhatikan dan mempertahankan kedisiplinan di SMP
Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berkersama dengan Komite Sekolah.
8. Periode Kepemimpinan Bapak Drs. Kusmantoro (2003-2005)
Pada awal kepemimpinan Bapak Drs,
Kusmantoro, beliau melakukan penataan dan pembangunan di SMP
Muhammadiyah 2 Yogyakarta, seperti Pembangunan Lantai 3 sayap timur,
Lapangan Basket, Laboratorium Bahasa, Ruang Kantin yang representative,
dan Gapura. Pokoknya lingkungan Mucil semakin oke punya. Terima kasih
Pak Kus.
9. Periode Kepemimpinan Bapak Drs. H Suprapto, S. Pd, MA (2006 – 2012)
SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta memasuki
Pasca Gempa, mudah-mudahan akan memperoleh kepercayaan di Persyarikatan,
pemerintah dan masyarakat. Do’a dan dukungannya dari semua pihak. Pada
Tahun 2007-2008, terhitung sejak tahun pelajaran tersebut, SMP
Muhammadiyah resmi menynadang sekolah SSN (Sekolah Standar Nasional).
Dan Pada Semester 2 tahun ajaran 2008/2009 SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta
ditunjuk sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Mandiri
berdasasarkan SK Dirjen Mendikdasmen No. 1880/C.3/DS/2008, tanggal 19
November 2008, sehingga pada tahun ajaran 2009/2010 sudah membuka 1
kelas RSBI.
Syukur alhmadulilah, dengan bantuan dari
Dinas Pendidikan Kota Jogjakarta melalui alokasi Pembangunan Ruang
Kelas Baru (Dana RKB) dan juga partisipasi dari Komite Sekolah,
pekerjaan pembangunan pada masa kepemimpinan Bapak Drs. H Suprapto
adalah pembangunan Lantai 3 Gedung Sayap Barat sebayak 6 ruang kelas
baru. Pembangunan ini dilaksanakan dikarenakan animo masyarakat yang
ingin belajar di SMP Muhammadiyah 2 cukup tinggi. Pembangunan yang lain
adalah dibangunnya Studio Musik dan Ruang Multimedia.
10. Periode Kepemimpinan Ibu Hj Nilawati Isdwiantari, S.Pd (2012 – sekarang)