Kamis, 20 Desember 2012

Kominfo dan Dikpora Dorong Sekolah Segera Manfaatkan ICT EQEP

Kembali, untuk meningkatkan motivasi sekolah dalam memanfaatkan program ICT EQEP, Kementerian Kominfo yang diwakili oleh Konsultan ICT EQEP, bekerjasama dengan Dinas Dikpora DIY menyelenggarakan sosialiasasi pemanfaatan program ICT EQEP. Sosialisasi ini dilaksanakan di seluruh Dinas Dikpora Kabupaten/Kota, dengan menghadirkan Kepala Sekolah dari sekolah-sekolah yang sudah menerima peralatan TIK pada program ICT EQEP. Di Gunungkidul, Sosialisasi diadakan di Dinas Dikpora Gunungkidul, dengan dihadiri oleh 77 Kepala Sekolah yang sekolahnya telah menerima bantuan peralatan TIK. Pada sosialiasi ini, Konsultan ICT EQEP menyampaikan hasil penilaian yang dilakukan di sekolah-sekolah yang telah menerima program ICT EQEP. Penilaian dikategorikan menjadi nilai A, B, dan C, dimana nilai A berarti sekolah telah mengembangkan program ICT EQEP untuk mendukung proses pembelajaran berbasis TIK. Kategori B berarti sekolah baru menggunakan Laboratorium saja untuk pembelajaran TIK. Sedangkan kategori C berarti sekolah sama sekali belum memanfaatkan Laboratorium ICT EQEP untuk pembelajaran. "Dari hasil penilian kami, Gunungkidul termasuk mendapat ranking yang terendah, karena hanya 9% saja yang mendapatkan nilai A, 74% mendapatkan nilai B, dan 17% sekolah mendapatkan nilai C. Maka dari itu, dengan diuraikannya data penilaian ini, semoga sekolah bisa segera bangkit untuk memanfaatkan. Karena jika tidak, ada kemungkinan kami tindak lanjuti dengan memindahkan peralatan komputer ke sekolah yang lebih membutuhkan", ujar Ira Promasanty, salah satu anggota Konsultan ICT EQEP. 9% sekolah di Gunungkidul yang telah mendapatkan nilai A, 3 diantaranya yang terbaik adalah SMP N 1 Patuk, SD Logantung 1, dan SMPN 1 Panggang. Sementara untuk wilayah Sleman, tiga besar sekolah terbaik jatuh pada SMPN 1 Mlati, SMPN 2 Mlati, dan SD Muhammadiyah Condongcatur. Kulonprogo menempatkan 3 sekolah, yakni SDN Brosot, SMP 1 Nanggulan, dan SMP 1 Wates sebagai sekolah terbaik. Kabupaten Bantul menempatkan 6 sekolah sebagai sekolah terbaik dalam hal pemanfaatan program ICT EQEP, yakni SMPN 1 Bantul, SDN 2 Padokan, SD Muhammadiyah Bodon, SD Sendangsari, SD Patalan Baru, dan SMP 1 Sedayu. Pada sekolah-sekolah yang sudah mendapatkan nilai A ini, materi ajar sudah digunakan dan terjadwal dengan teratur. Guru kelas maupun Guru mata pelajaran pun sudah aktif menggunakan dan mengembangkan materi ajar. Bahkan materi ajar maupun materi uji, aksesnya sudah dipeluas hingga ke kelas-kelas, sehingga Guru dalam mengajar di kelas, bisa mengakses materi pembelajaran yang ada di server Lab ICT EQEP. Melihat kondisi ini, Kadinas Dikpora DIY yang diwakili Kasi Data dan TI, Singgih Raharjo, SH., M.Ed., menyampaikan harapannya agar sekolah segera memanfaatkan bantuan yang telah diberikan. Selain itu, para Guru maupun Teknisi yang telah didiklat oleh Dikpora dan BTKP DIY, diharap berperan aktif dalam pengembangan, pemanfaatan, dan pemeliharan peralatan TIK di sekolah. "Jika ada permasalahan ataupun ganjalan yang menyebabkan tidak dimanfaatkannya program ICT EQEP, jangan sungkan-sungkan untuk dilaporkan segera ke Dinas Dikpora DIY maupun BTKP DIY. Sehingga apa yang telah kita usahakan bersama lewat program ICT EQEP ini dapat dimanfaatkan oleh sekolah dengan maksimal", ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar