Tingkat kelulusan siswa SMP/MTs di DIY 2011/2012 meningkat dibading
tahun kemarin. Pada tahun ini dari 48.127 tidak lulus sebanyak 345,
sementara pada tahun kemarin 48.662 tidak lulus 391.
Rata-rata
terbaik diperoleh Bahasa Indonesia dan terendah Bahasa Inggris,
berbanding terbalik dengan 2 tahun yang lalu dimana Bahasa Indonesia
berada di peringkat terbawah.
“Barangkali ada 3 sebab yang
mempengaruhi kenaikan nilai ini, yakni keprihatinan guru atau murid akan
rendahnya wawasan bahasa Indonesia di tahun sebelumnya, atau bobot soal
yang lebih mudah” ujar Baskara Aji, MM, Kepala Disdikpora (1/06).
Demikian,
masih terdapat 345 siswa dari total 48.127 siswa SMP/MTs 2011/2012 di
DIY dinyatakan tidak lulus, prosentase terbesar di kabupaten
Gunungkidul, “Kami akan mengadakan analisa mengenai sekolah-sekolah yang
nilainya jeblok baik dari latar belakang guru ataupun sarana-prasarana,
agar bisa di treatment demi meningkatkan kualitas” lanjutnya.
Sekolah yang berada dalam daftar 20 terbawah akan menjadi bagain dari program sister school dengan sekolah lokal yang maju.
Bagi
siswa yang dinyatakan tidak lulus bisa memilih antara mengulang kelas
XII atau mengikuti ujian paket B yang diadakan Juli mendatang.
Pantauan
Disdikpora selama UN di SLB Yakatunis, terdapat 6 orang ABK yang tidak
disediakan braille dan lulus semua. Diakui Kadinas, pada tahun
berikutnya tetap diusahakan penyertaan soal braille agar mendapat hak
yang sama.
Pengumuman kelulusan SMP/MTs akan serentak ditampilkan
pada Sabtu (2/6) pukul 10.00 WIB. Seluruh jajaran Pendidikan menghimbau
agar siswa tidak melakukan konvoi kendaraan bermotor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar