Walikota
Yogyakarta, Drs. Haryadi Suyuti mengatakan, air masalah serius yang
harus ditangani dengan baik, sekarang masih tersedia, tetapi bila nanti
terjadi krisis air kita tidak tahu. “Karena itu saya menyambut baik
pengelolaan air wudlu dan sebagainya sehingga tidak terbuang secara
percuma”, kata Haryadi Suyuti, Sabtu (30/3 di Aula SMP Muhammadiyah 2
Yogyakarta.
Dalam
memperingati hari air dunia 2013 dan Gogreen school SMP Muhammadiyah 2
Yogyakarta, dalam pengelolaan air bersih ini Walikota berharap ada
sinergis antara guru, karyawan, siswa , orangtua dan masyarakat, sehingga benar-benar menjadi sekolah yang peduli air dan lingkungan. Jangan sampai baru “opyak” setelah mengalai krisi air, karena Pemkot siap membantu gerakan pengelolaan air ini.
sinergis antara guru, karyawan, siswa , orangtua dan masyarakat, sehingga benar-benar menjadi sekolah yang peduli air dan lingkungan. Jangan sampai baru “opyak” setelah mengalai krisi air, karena Pemkot siap membantu gerakan pengelolaan air ini.
Pemkot sangat mendukung dengan kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, sehingga perlu kurikulum sekolah berwawasan dan berbasis lingkungan, sarana dan prasarana pro lingkungan, dan membangun partisipasi seluruh komponen cinta air di sekolah. Untuk itu perlu segera diwujudkan sekolah dengan biopori, karena itu sangat membantu pelestarian air.
Kepala Satgas Air DIY Ir Suharjono, MM
menyambut baik diresmikannya Gogreen School SMP Muhammadiyah 2
Yogyakarta bersamaan dengan hari air dunia. Dalam mengejar target
Milemnium Development Goal (MGDs) diupayakan PU bersama Pemda DIY
menekan angka kebocoran air PDAM, dengan mengganti pipa peninggalan
Belanda yang umurnya hamper 100 tahun.
“Satgas air siap membantu SMP
Muhammdiyah 2 Yogyakarta ini jika memerlukan. Selain itu juga
mensosialisasikan air bersih yang tinggal di pinggiran sungai. Warga
masyarakan pinggiran sungai ini masih mengandalkan air sumur dangkal
yang tentunya santa rawan dengan pencemaran, karena pinggiran sungai
menampung berbagai macam air yang mungkin tidak sehat”, ujar Suharjono.
Menurut Kepala SMP Muhammadiyah 2
Yogyakarta, Nilawati Isdwiantari, S. Pd, keinginan sekolah ini untuk
mengelola air yang sudah terpakai menjadi inspirasi ketika melakukan
bhakti social membantu air bersih di gunung kidul. Setiap musim kemarau
Gunung Kidul selalu kekurangan air bersih, bisa dibayangkan bagaimana
kalau kota Yogyakarta samapi krisis air, karena air bekas wudlu akan
dikelola dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar