Rabu, 03 April 2013

Hari Air Dunia di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Walikota Yogyakarta, Drs. Haryadi Suyuti mengatakan, air masalah serius yang harus ditangani dengan baik,  sekarang masih tersedia, tetapi bila nanti terjadi krisis air kita tidak tahu. “Karena itu saya menyambut baik pengelolaan air wudlu dan sebagainya sehingga tidak terbuang secara percuma”, kata Haryadi Suyuti, Sabtu (30/3 di Aula SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Dalam memperingati hari air dunia 2013 dan Gogreen school  SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, dalam pengelolaan air bersih ini Walikota berharap ada


 sinergis antara guru, karyawan, siswa , orangtua dan masyarakat, sehingga benar-benar menjadi sekolah yang peduli air dan lingkungan. Jangan sampai baru “opyak” setelah mengalai krisi air, karena Pemkot siap membantu gerakan pengelolaan air ini.

Pemkot sangat mendukung dengan kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, sehingga perlu kurikulum sekolah berwawasan dan berbasis lingkungan, sarana dan prasarana pro lingkungan, dan membangun partisipasi seluruh komponen cinta air di sekolah. Untuk itu perlu segera diwujudkan sekolah dengan biopori, karena itu sangat membantu pelestarian air.


Kepala Satgas Air DIY Ir Suharjono, MM menyambut baik diresmikannya Gogreen School SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta bersamaan dengan hari air dunia. Dalam mengejar target Milemnium Development Goal (MGDs) diupayakan PU bersama Pemda DIY menekan angka kebocoran air PDAM, dengan mengganti pipa peninggalan Belanda yang umurnya hamper 100 tahun.

“Satgas air siap membantu SMP Muhammdiyah 2 Yogyakarta ini jika memerlukan. Selain itu juga mensosialisasikan air bersih yang tinggal di pinggiran sungai. Warga masyarakan pinggiran sungai ini masih mengandalkan air sumur dangkal yang tentunya santa rawan dengan pencemaran, karena pinggiran sungai menampung berbagai macam air yang mungkin tidak sehat”, ujar Suharjono.

Menurut Kepala SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Nilawati Isdwiantari, S. Pd, keinginan sekolah ini untuk mengelola air yang sudah terpakai menjadi inspirasi ketika melakukan bhakti social membantu air bersih di gunung kidul. Setiap musim kemarau Gunung Kidul selalu kekurangan air bersih, bisa dibayangkan bagaimana kalau kota Yogyakarta samapi krisis air, karena air bekas wudlu akan dikelola dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar