Senin, 24 Desember 2012

Kebermanfaatan Helpdesk ICT EQEP Mulai Dirasakan Sekolah

Pada tahun 2010 hingga tahun 2012, pelaksanaan Program ICT EQEP di 500 sekolah masih mendapat dampingan dari Kementrian Kominfo melalui Konsultan ICT EQEP. Namun setelah tahun 2012, Kemkominfo akan melepas pendampingannya, dan menyerahkan seluruh pendampingan pelaksanaan Program ICT EQEP kepada Dinas Dikpora DIY dan BTKP DIY. Oleh karena itu, untuk mempersiapkan diri guna mendampingi pemanfaatan TIK di 500 sekolah melalui program ICT EQEP, BTKP Dinas Dikpora DIY telah membentuk Tim Helpdesk Program ICT EQEP. Tim ini terdiri dari 7 orang yang memiliki spesifikasi khusus di bidang komputer, jaringan dan multimedia. 5 akan menjadi helpdesk konten, dimana nantinya masing-masing dari 5 orang tersebut akan melayani 1 Kabupaten/Kota ( 1 kabupaten/kota dilayani 1 orang helpdesk konten). Sedangkan 1 orang bertugas untuk menjadi helpdesk infrastruktur dan jaringan. Dan 1 orang lagi menjadi helpdesk Server Internet Data Center (IDC). Fungsionalitasnya sudah terasa salah satunya saat SDN Klegung sebagai salah satu SD di wilayah Tempel, Sleman, mendapatkan masalah pada konektivitas jaringan komputer server dan klien. SD yang telah mendapatkan bantuan komputer program ICT EQEP di tahun 2010, mengeluhkan tidak bisa diaksesnya konten pembelajaran pada Server. Sang pengelola Lab, Rizky, segera menghubungi Helpdesk Program ICT EQEP untuk wilayah Sleman, Muhammad Totok Prabowo. Setelah dihubungi, Totok segera berkoordinasi dengan PT. Compnet selaku provider konten pembelajaran pada program ICT EQEP. Tidak selang lama, Totok dan Tim Compnet segera datang ke lokasi SD N Klegung 1 Tempel, Sleman. Sesampainya di SD N Klegung Tim Helpdesk segera disambut oleh Pengelola Lab dan dipersilakan untuk masuk ke Lab ICT EQEP. Pada saat pertama kali masuk Lab dan dilaksanakan ujicoba pengaksesan konten, terbukti memang konten yang ada di server tidak dapat diakses. Sejurus kemudian, tim segera mengecek konektivitas PC-Server dengan Wireless Access Point (Wi-fi), dilanjutkan konektivitas Client dengan Server melalui Wi-Fi. Ternyata berdasarkan hasil tes koneksi menggunakan fasilitas ping, antara client dan server tidak konek. Setelah itu, tim mencoba untuk merestart Wifi Access Point, merestart PC-Client/Siswa, dan merestart PC-Server. Ternyata tetap tidak bisa terkoneksi antara Client dan Server. Kabel yang menghubungkan Server-Wifi-Router pun juga sudah dicek dan berulang kali diganti, tetapi tetap belum bisa terkoneksi. Demikian pula dengan IP Address yang ada di Server maupun Client, sudah dipastikan benar, namun juga belum bisa terkoneksi. Akhirnya setelah mencoba beberapa langkah bahkan hingga masuk ke root dari Server Linux, ditemukanlah permasalahannya bahwa Service Firewall di server belum dihidupkan. Firewall yang ada pada Server ICT EQEP telah diatur untuk mengaktifkan service-service yang memperbolehkan konektivitas antara Client dan Server. Jika Firewall mati, maka tentu saja Server dan Client tidak dapat terkoneksi, yang pada akhirnya materi ajar yang ada pada Server tidak dapat diakses pada Client. Setelah service Firewall dihidupkan, barulah konten pembelajaran yang ada di Server bisa diakses oleh Client. Dengan demikian, maka selesailah permasalahan yang terjadi di SDN Klegung 1. Pengelola Lab pun berjanji akan menyampaikan kepada Kepala Sekolah bahwa konten pembelajaran di Lab EQEP sudah bisa diakses kembali, sehingga para Guru pun bisa kembali mengajar menggunakan konten pembelajaran yang ada di server Lab EQEP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar