Senin, 16 Desember 2013

karya seni rupa SMA

Alhamdulillah... setelah banyak sekali hal yang harus dilalui, pagi siang malam bekerja tiada henti, dan ahirnya pun jadi, karya berdua, kamera dlsr veesi karton wkwkwk

Dengan terdapat lampu yg sudah disambungkan dengan baterai dengan di sholder dgn baik wkwkwk

Kamis, 07 November 2013

Maen kembali ke Rumah temen SMP

Pada hari minggu, waktu itu aku sedang menikmati hari minggu ku, namun tiba2 aku mengingat teman SMP ku, lalu aku bergegas menuju rumah temenku yg berada di kali mambu.

Pada saat itu, aku juga bertemu dengan ibunya, dan adiknya juga sekarang bertambah tinggi dan terlihat lebih dewasa dari sebelumnya

Mengingat dulu kami sering bermain game, pada saat kita bertemu lagi juga main game hahaha 

Idul Qurban 2013


Pada hari itu, malam sebelum idul qurban, pasti pada rame2 di masjid atau mushola di tempat masing2. Termasuk di TPA ku, TPA Al - Islam, para anak2 TPA disuruh dateng pada jam sehabis isya

Melihat antusiasme anak2, membuat gairah idul qurban menjadi naik, meteka bergantian ber takbir dengan menyebut nama Allah SWT, dengan kalimat rasa syukur yg tinggi, dalam menyambut hari Idul Qurban.


Pada keesokan harinya, setelah sholat idul adha selesai, para orang2 tua serta anak2 dari yang paling kecil pada berkumpul ditempat penyembelihan, di kampungku terdapat 2 sapi, terlihat sangat tragis, namun mungkin sampai saat ini, daging2 sapi tersebut mesti pada masuk ke perut masing2 hehehehe

Minggu, 13 Oktober 2013

Peknik TPA 2013


Liburan hari minggu saat itu memang menyenangkan. Setelah para murid2ku melaksanakan lomba, tiba saatnya refresing. Yaitu di Waterboom Hotel Galuh.

Bis pun penuh, para Ustad duduk dibelakang. termasuk aku dan Fanton. Para murid2 pada renang di kolam renak anak2.

Sedangkan aku dan fanton di kolam renang dewasa.

HAHAHAHA Seru :)



Melukis ILUSTRASI


Melukis bukanlah hal yang mudah, apa lagi melukis dengan cat air -___-. Tugasnya adalah suruh buat ilustrasi, walaupun sulit.

tapi aku dapat menyelesaikan dengan baik

ya setidaknya mendapat nilai 8,7 :) karna masih sisa, jadinya sekalian aku coret-coret ditangan :D

Banyak maen sama Anak Asrama





Jika rumahku dengan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dekat, otomatis dengan anak asrama muhi juga dekat. Karena dekat, jadi sering maen bersama mereka

padahal waktu di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta susah sekali untuk kumpul bermain, harus bawa motor dan mainnya tidak bisa setiap saat, karna waktu SMP temen2ku bener-bener tertib

beberapa kali setiap malam minggu selalu pergi, pernah sekali sunmor bareng Rauf dan Fanton





Lomba FASI TPA se Kecamatan Tegal Rejo



Pada saat hari minggu, bukan waktunya hanya untuk tidur saja, murid2 ku yang manis-manis bersiap untuk mengikuti lomba. dengan berlatih selama lebih dari 1 bulan, membawa bekal keterampilan untuk ditampilkan dalam lomba ;)

Para Ustad pun bersiap-siap untuk mendampingi anak2nya lomba, termasuk aku :). Namun pada saat itu, Fanton tidak bisa hadir mendampingi murid2 yang sedang lomba, sehingga membuat ku sangan suntuk -__-

Meskipun tidak menang, diharapkan ini dianggap sebagai ajang pembuktian bahwa TPA kita tetap jaya ;)

Pengajian Kelas Pertama




Hal yang aku syukuri termasuk rumah ku dengan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta sangat dekat, aku hanya butuh kaki untuk menuju kesana, dengan orang tua yg masih tinggal dirumah :) Gk nge kost :p

Karna rumah dekat, dan dikelas ada acara pengajian kelas rutin 1 bulan sekali, makanya... karna rumahku yg paling dekat jadinya rumahku yang dipilih pertama kali untuk dijadikan tempat pengajian. Jadi pada tau rumahku deh :D

Dengan acara ini dapat mencerminkan perilaku murid Muhammadiyah :)




Awal Masuk SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta


Sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta emang gk salah, masuk dengan perasaan kecewa karna gagal masuk SMA Negri di Jogjakarta tidak bisa selamanya terbayang-bayang.

Banyak Hikmah yg terambil di Sekolah baruku ini, yang terpenting adalah kurikulumnya yg terbaru, kalo pelajaran pake kurikulum terbaru mah gk pernah suntuk kalo belajar :) 

Namun ada suatu hal yg sulit untuk dihindari, yaitu membuat beberapa orang m
enjadi tidak menyontek saat ujian asli maupun harian, berbeda dengan waktu SMP, satu kelas yang cowok gak ada yang nyontek, solid semua, gak pernah takut bodoh, karena kami yakin kami ini pintar :)

Kamis, 18 April 2013

LAPORAN TPM SMP MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA



SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta telah selesai melaksanakan TPM yang terakhir atau yang disebut TPM yang ke-9. Hasil Scan di mediascanter.co.id kurang memuaskan, terutama pada mata pelajaran bahasa Inggris yang tak ada yang sampai 8,6

Untuk Melihat hasilnya, anda bisa mengetahuinya dengan KLIK pada GAMBAR DI BAWAH.....


Sabtu, 13 April 2013

Paduan Suara SMP Muhammdiyah 2 Yogyakarta di Acara Sidang Tanwir Hizbul Wathan


Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan sebagai organisasi otonom Muhamadiyah yang bergerak dalam bidang pendidikan kepanduan pada 27-29 Desember 2012 akan mengadakan Sidang Tanwir I di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada pembukaan Tanwir Hizbul Wathan ini Paduan Suara SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta turut berpartisipasi pengisi acara Tanwir Hizbul Wathan. Didampingi Guru pembimbing Eko Nurhidayat, S. Sn dan Pembina Osis Ismiyati, serta Mustakim, S. Pd. T, acara yang digelar di Madrasah Mualimin ini menyajikan 3 buah lagu di antaranya Mars Hizbul Wathan, Sang Surya, lagu semangat Indonesia Jaya.

Menurut Ketua Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan HW Ismet Wibowo, metode pendidikan dalam kepanduan HW sangat variatif dan menantang. “Generasi muda umumnya sangat menyukai kegiatan yang sifatnya menantang,” kata Ismet Wibowo didampingi Pjs Sekum M Bahrun Nawawi, Senin (24/12), di Kantor Kwartir Pusat HW Jl Suronatan Yogyakarta.

Diadakannya Sidang Tanwir I Gerakan Kepanduan HW itu, untuk koordinasi antar Pimpinan Wilayah HW di seluruh Indonesia. “Guna memberikan pencerahan bagi perkembangan Hizbul Wathan ke depan, terutama untuk syiar dan pembinaan generasi muda Muhammadiyah,” jelas Ismet.

Di samping itu, bertujuan untuk memberikan pencerahan dan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi Hizbul Wathan sejak dari Pusat hingga Qabilah di seluruh Indonesia.

Diawali malam taaruf peserta dan peninjau Tanwir bersama Kwartir Pusat dan Ahmad Syafii Maarif, Ir Teguh Soedirman (putra Panglima Besar Jenderal Soedirman) dan Drs M Afnan Hadikusumo (DPD RI) pada Kamis (27/12), keesokan harinya pada Jum’at (28/12) diteruskan pawai Nusantara meliputi drumband HW, atraksi kesenian/HW.

Setelah dibuka Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr HM Din Syamsuddin, diteruskan sidang pleno pembahasan dan pengesahan Anggaran Rumah Tangga HW serta sidang kelompok organisasi dan rekomendasi, pendidikan dan latihan (diklat) serta penggalian dana. Usai ceramah disampaikan M Muchlas Abror (pemantapan ideologi HW Muhammadiyah) dan A Dahlan Rais (HW sebagai solusi pembinaan generasi muda), dilanjutkan progress report pimpinan Kwartir Pusat dan Kwartir Wilayah HW.

Selain itu, dilaksanakan pula lokakarya nasional “Membangun HW Bersama Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia” pada 28-29 Desember 2012, materi disampaikan Prof Sarbiran, PhD, Drs H Hadjam Murusydi, SU, Drs Budi Sudjijon, MM, Gerakan Kepanduan HW Qabilah Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Gelar Workshop Sekolah Adiwiyata

Sekolah Adiwiyata adalah empat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup menuju cita-cita pembangunan berkelanjutan. Pemahaman bersama tentang sekolah adiwiyata tersebut diaparkan oleh Drs. Satino, pejabat dari Bina Lingkungan Hidup Kota Yogyakarrta.

Acara yang dihelat pada Senin, 8 April 2013 ini dikuti oleh lebih kirang 90% Guru dan karyawan, dikarenakan Workshop adiwiyata ini merupakan agenda rutin dan prasarat menuju sekolah adiwiyata. Namun, bukan karena hal tersebut saja acara ini digelar, melainkan di sini terdapat pendampingan berkelanjutan, sehingga Sekolah Adiwiyata tetap pada jalurnya dan nantinya berujung pada kebermanfaatan bagi semuanya.

Tujuan dari sekolah Adiwiyata, menurut Pak Satino, Mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Selanjutnya, masih menurut Bapak dua anak ini sekolah adiwiyata hendaklah mengedepankan program yang berwawasan lingkungan, salah satunya biofori, hemat energi, hemat air, pengelolaan sampah, serta daur ulang barang-barang habis pakai.

Prinsip dasar Sekolah Adiwiyata di antaranya :1) Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran; 2) Berkelanjutan : Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.

Sedangkan komponen dari Sekolah Adiwiyata adalah sebagai berikut :1) Kebijakan Berwawasan Lingkungan; 2) Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan; 3) Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif; 4) Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

Di bagian lain oleh Bapak Satino menjelaskan, kurikulum yang berwawasan lingkungan sebaiknya juga dimasukkan dalam kurikulun sekolah di semester akan datang.(TQM)

Jumat, 12 April 2013

Gerak Jalan Gogreen School 2013



Panitia Gogreen School 2013 dan juga Panitia Lustrum ke-14 yang berkolaborasi mengadakan jalan sehat di seputar ruas jalan di kota Jogja. Berawal dari Kampus SMP Muhammadiyah 2 Yk. melewati Jalan Kapas II berlanjut ke Jl Sokonandi.

Sampai ke Jalan Raya Kusumanegara, ke timur kemudian tiba di pertigaan Balaikota Jogja keutara sampai dengan perempatan Balaikota.

Mengitari jalan Miliran ke arah barat rombongan sampai ke Jalan Kenari di selatan Stadion Manda Krida. Selanjutnya lewat kembali ke Jl Sokonandi dan akhirnya dengan menempuh sekitar 7 km, akhirnya sampai kembali ke kampus SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Didalam sekolah pun sudah disediakan tempat duduk untuk melihat pentas seni dalam rangka lustrum di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang di bawai oleh anak kelas 9 dan beberapa kelas 8 menarikan tari saman.

Minggu, 07 April 2013

Sejarah Singkat Riwayat Singkat SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Pendahuluan
Sungguh bersejarah panjang SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, yang dulu menempati gedung Jalan Sultan Agung 14 (Jl Bintaran Lor 14). Sebagai embrio berdirinya sekolah ini dimulai dari peristiwa tahun 1937, waktu itu pertama kali di gedung Jalan Sultan Agung 14 dijadikan tempat pendidikan yang diberi nama oleh Muhammadiyah INHEEMSE MULO MUHAMMADIYAH  bersubsidi di bawah asuhan Bapak Pinandoyuo dibantu oleh Bapak H Abdulgani Dwidjosuparto, sekolah ini merupakan sekolah MULO Bumi Putera yang pertama di seluruh tanah air yang menggunakan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.

 Waktu itu Muhammadiyah memang sudah memiliki sekolah-sekolah Mulo, AMS, dan Mulo HIK di beberapa tempat, tetapi itu semua menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantarnya. Maka boleh dikatakan bahwa Iheemse Muhammadiya merupakan perintis SMP yang kita kenal dalam negara kita ini. Dengan kata lain INHEEMSE MULO MUHAMMADIYAH di Jalan Sultan Agung 14 Yogyakarta merupakan cikal bakal berdirinya SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta sekarang ini.

Tahun 1942 kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia direbut Jepang, timbul gagasan dari para pemimpin Muhammadiyah, untuk mengubah Inheemse Mulo Muhammadiyah menjadi SMP Muhammadiyah dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa penghantar.
Perjalanan Sejarah Amal Usaha Muhammadiyah SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta :

1.      Pembukaan SMP Putri Muhammadiyah Yogyakarta 1 April 1943
Pada permulaan tahun 1943 oleh Muhammadiyah diambil inisiatif untuk membuka SMP khusus putri. Murid-muridnya diambil dari murid-murid putrid Mulo HIK Muhammadiyah yang waktu itu berkedudukan di Komplek Madrasah Mualimin Muhammadiyah dan murid-murid  putri dari Inheemse Muhammadiyah di Kompleks Panti Asuhan Yatim Muh di Lowanu.

Realisasi berdirinya SMP Putri Muhammadiyah pada tanggal 1 April 1943 dipimpin oleh Bapak Malikus Suparto (seorang pensiunan PGAA Negeri Yogyakarta).Bapak Malikus Supartohanya sempat memimpin sekolah ini sampai tahun 1944, karena tenaga beliau sangat dibutuhkan untuk memimpin sekolah Muhammadiyah  pada jenjang yang lebih tinggi.

Dalam tahun ajaran 1943/1944 dikeluarkan alumnus yang bernama SMP Putri Muhammadiyah, sebanyak 25 siswa, sebagian mereka ditampung di sekolah guru Muhammadiyah Putri (yaitu angkatan Ibu Wastiah) tetapi sebagian mereka pindah ke SMT Muh, yang kemudian menjadi SMA MUH sehingga sekolah guru puteri Muha tidak dapat dipertahankan lagi.

2.      Periode Kepemipinan Bapak KH Dalhar BKN (1944 – 1947)
Dalam periode ini SMP Puteri Muhammadiyah mendapat kemajuan pesat, sehingga waktu diperiksa leh Inspkesi SMP Muhammadiyah Jawa Tengah yang berkedudukan di Semarang, dinyatakan bahwa sekolah tersebut tidak diragukan lagi untuk memeroleh subsidi penuh, terutama dalam pelajaran ilmu pasti yang pada waktu itu dipegang oleh Bapak Ziad (Bp Mukam), Ibu Dauchah dan Ibu Badriuyah Solihin. Pihak Inspkesi SMP Jawa Tengah menyatakan kepuasannya atas hasil pendidikan SMP Puteri Muhammadiyah. Tetapi sayang karena pada waktu itu tahun 1947terjadi kevakuman tenaga pimpinan di sekolah-sekolah Muhammdiyah, maka terpaksa Bapak Dalhar ditarik dari SMP Puteri Muh, untuk diserahi tugas memimpin Madrasah Mu’alimat Muh. Maka pimpinan SMP Puteri Muhammadiyah diserahkan kepada Bp. H Abdulgani Dwidjosuparto.

3.      Periode Kepemimpinan Bapak H Abdulgani Dwidjosuparto (1947-1955)
Suatu hal yang perlu direnungkan dalamperiode ini adalah, betapa tinggi loyalitas dan besarnya pengabdian guru SMP Puteri waktu itu, karena periode ini berada pada masa revolusi fisik, terjadi class II, oleh pihak Belanda yang hendak merebut kembali kedaulatan Negara kita, menyebabkan pemerintahan dalam keadaan labil. Tetapi mereka tetap bersemangat menjalankan tugas sampai keadaan normal kembali. Bulan Juli 19149 Belanda angkat kaki dari Indonesia, maka SMP Puteri Muhammamdiyah terus berbenah diri, sementara sekkolah-sekolah yang lain belum memulainya.

Kantor inspkesi di Semarang untuk sementara dipindahkan di Yogyakarta, karena Kota Semarang masih dikuasasi Kolonial Belanda, maka pada waktu itu baru direalisiri pemberian subsidi, meskipun  belum penuh, subsidi penuh baru diberikan mulai tahun1953. Semenjak saat itulah makin berkembang SMP Puteri Muhammadiyah 2, sarana dan prasarana pendidikan mulai dibenahi. Dari sinilah awal popularitas SMP Muhammadiyah Puteri Yogyakarta, di tengah masyarakat, khususnya muhammadiyah.

4.      Periode Kepemimpinan Bapak R Soeyono Soemodinoto (1955-1970)
Bapak H Abdulgani Dwidjosuparto sebagai guru Negeri yang ditugaskan di Muhammadiyah, akhirnya ke SGKP Negeri (SKKA) di Yogyakarta, maka SMP Muhammadiyah 2 Puteri Yogyakarta mendapat tenaga pimpinan, yaitu Bapak R Soeyono Soemodinoto, yang sebelumnya menjabat Kepala Sekolah SMP Negeri Wates. Inilah periode yang lebih panjang dari periode-periode sebelumnya. Dalam periode ini mulai adanya kestabilan jalannya organisasi sekolah. Hasil ujian makin lama makin meningkat, bahkan dapat mencapai puncak keberhasilan dengan meluluskan 100% yang pada saat itu sangat langka kelulusan mencapai 100%.

Suatu hal yang paling menonjol di masa ini adalah kedisiplinan yang ditanamkan oleh Kepala Sekolah, untuk menegakkan kedisiplinan guru dan murid. Aktifitas pelajaran dapat ditingkatkan dengan adanya gerak kesatuan, hari Krida drumband, dan kepramukaan. Animo siswa yang masuk terus meningkat, sehingga melebihi kapasitas daya tamping, sehingga terpaksa diadakan tes sleksi masuk. Pernah pada periode ini jumlah siswa kelas satu mencapai 60 orang/kelas.

5.      Periode Kepemimpinan Ibu Badriyah Solihin (1970 – 1981)
Bapak R Soeyono Soemodinoto tiba masa pension, maka satu-satunya yang dipandang mampu dan cukup senior pada waktu itu adalah Ibu Badriyah Solihin. Maka kemalui siding lengkap dengan guru, sepakat memilih Ibu Badriyah Solihin, di samping terus menjaga tegaknya disiplin yang telah ditanamkan oleh Bapak R Soeyono Soemodinoto, juga menyempurnakan hal-hal yang belum sempat dirintis, yaitu menjalin hubungan kerjasama yang konkrit dengan wali murid. Tahun 1971 dibentuklah IKIWAM( BP3). Realisasi kerjasama wali murid  dengan pihak sekolah makin nyata. Sarana dan prasarana sekolah menjadi perhatian serius, mulai diganti meja-meja yg lama dengan yang baru, yang sejak dibangunnya belum pernah diganti oleh pihak lain. Pembanguna kelas baru mulai dilaksanakan, karena pada periode ini di lokasi sekolah telah utuh, karena sebelumnya ada pavilion yang ditempati oleh pihak lain, melalui proses yang a lot, akhirnya sebagian komplek yang ditempati pihak lain tersebut dapat kembali, sehingga sejak tahun itu (1974) pavilyun yang luasnya 200 m2 mulai dibangun untuk ruang UKS, Laboratorium dan Ruang kelas.

Pada tahun 1973 SMP Muhammadiyah 2 dinyatakan sebagai perintis sekolah Pembangunan dengan Surat Keputusan tertanggal 30 November 1973 No. E 634/A/XI/1973. Tahun 1975 Alumnus SMP Putri Muhammadiyah 2 : dr. Isnainiyah Suchan dan dr Latifah Jadsidiq. Membantu pelaksanaan UKS,s ehingga dalam lomba UKS mendapat Juara I se-DIY dengan piagam dari Kanwil Dep Dik Bud 20 Mei 1975, No. 52/Harpenas/A/75.
Perhatian terhadap bidang seni tidak ditinggalkan, seni music di bawah pimpinan Bp. Rusman (Pengasuh ENsamble Musik TVRI Yogyakarta). Sehingga SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta selalu mengisi esemble music di TVRI.

6.    Periode Kepemimpinan Bapak H Ali Arifin, BA (1981 – 2002)
Inilah periode paling panjang dalam sejarah kepemimpinan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, setelah Ibu Badriyah Solihin sampai masa pension, maka pilihan calon Kepala Sekolah oleh Dewan Guru, dan pilihan jatuh kepada Bapak H Ali Arifin. Pada waktu masih kepemimpinan Ibu Badriyah Solihin, oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Majelis DIkdasmen sudah disiapkan lokasi baru (tempat kita sekarang ini), dan telah dibangun 3 lokal tingkat (6lokal) dan 3 lokal bantuan dari 5 koperasi batik di Yogyakarta. Akan tetapi pada waktu itu Ibu Badriyah S masih berkeberatan meninggalkan gedung Jl Sultan Agung 14. Maka sejak kepemimpinan Bapak H Ali Arifin program utama adalah proses kepindahan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta dari Jl Sultan Agung 14 ke Jalan Kapas ini segera terealisir. Maka mulai dilaksanakan dan bertahap, mulai dari kelas 3 pindah ke Jalan Kapas, sementara kelas 1 dan 2 tetap di Jalan Sultan Agung 14.

Tahun 1984 dengan kerja keras dari BP3 yang waktu itu diketuai oleh Bapak Munodo, dapat dibangun dua local tingkat di sayap barat.

Tahun 1986 bangunan sayap barat diteruskan sehingga menjadi keadaan seperti sekarang ini  (6 lokal tingkat) dengan perencanaan fondasi untuk 3 tingkat.

Tahun 1987 mendapat Bantuan dari Kanwil Dep Dik Bud 2 Lokal di depan, kemudian dilanjutkan sendiri menjadi tungkat untuk seluruh bangunan unit depan.

Tahun 1994, di waktu ketua BP3, Bapak Ir. H Dasron Hamid, dapat dibangun bangunan megah Lantai 3 unit belakang, yang dipergunakan untuk ruang Parkir dan Kantin, Ruang PKK, Laboratorium, Ruang Komputer, dan lantai 3 untuk Aula. Dan terakhir sebelum Bapak H Ali Arifin purna tugas, diambil kebijaksanaan untuk menerima siswa putra dan putri. Program pembangunan dilanjutkan yaitumenambah bangunan lantai 3 di sayap yang membujur ke barat.

7.     Periode Kepemimpinan Bapak Sadiyo, BA (2002-2003)
Baak Sadiyo sebagai PLH pada tahun 2002-2003 sangat memperhatikan dan mempertahankan kedisiplinan di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berkersama dengan Komite Sekolah.

8.    Periode Kepemimpinan Bapak Drs. Kusmantoro (2003-2005)
Pada awal kepemimpinan Bapak Drs, Kusmantoro, beliau melakukan penataan dan pembangunan di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, seperti Pembangunan Lantai 3 sayap timur, Lapangan Basket, Laboratorium Bahasa, Ruang Kantin yang representative, dan Gapura. Pokoknya lingkungan Mucil semakin oke punya. Terima kasih Pak Kus.

9.    Periode Kepemimpinan Bapak Drs. H Suprapto, S. Pd, MA (2006 – 2012)
SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta memasuki Pasca Gempa, mudah-mudahan akan memperoleh kepercayaan di Persyarikatan, pemerintah dan masyarakat. Do’a dan dukungannya dari semua pihak. Pada Tahun 2007-2008, terhitung sejak tahun pelajaran tersebut, SMP Muhammadiyah resmi menynadang sekolah SSN (Sekolah Standar Nasional). Dan Pada Semester 2 tahun ajaran 2008/2009 SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta ditunjuk sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) Mandiri berdasasarkan SK Dirjen Mendikdasmen No. 1880/C.3/DS/2008, tanggal 19 November 2008, sehingga pada tahun ajaran 2009/2010 sudah membuka 1 kelas RSBI.

Syukur alhmadulilah, dengan bantuan dari Dinas Pendidikan Kota Jogjakarta melalui alokasi Pembangunan Ruang Kelas Baru (Dana RKB) dan juga partisipasi dari Komite Sekolah, pekerjaan pembangunan pada masa kepemimpinan Bapak Drs. H Suprapto adalah pembangunan Lantai 3 Gedung Sayap Barat sebayak 6 ruang kelas baru. Pembangunan ini dilaksanakan dikarenakan animo masyarakat yang ingin belajar di SMP Muhammadiyah 2 cukup tinggi. Pembangunan yang lain adalah dibangunnya Studio Musik dan Ruang Multimedia.

10. Periode Kepemimpinan Ibu Hj Nilawati Isdwiantari, S.Pd  (2012 – sekarang)

Sabtu, 06 April 2013

Soal Ujian Nasional Akan Dibuat Lebih Sulit

Soal Ujian Nasional Akan Dibuat Lebih Sulit  

TEMPO.CO, Depok - Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan Indonesia (BSNPI) Teuku Ramli Zakaria mengatakan Ujian Nasional 2013 akan dibuat lebih sulit. Menurut dia, langkah itu diambil untuk meningkatkan kualitas ujian dari tahun-tahun sebelumnya.

"Tingkat kesukarannya dibuat lebih sulit sehingga kredibilitas diharapkan menguat dari waktu ke waktu," ujar Ramli saat Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Bojongsari, Depok, Selasa, 12 Februari 2013. Dia mengatakan, syarat kelulusan Ujian Nasional adalah rata-rata nilai 5,5, dengan minimal nilai setiap pelajaran adalah 4,5.

Selain meningkatkan kesukaran soal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) juga menambah varian soal Ujian Nasional. "Jenis soal bisa mencapai 20 macam di seluruh Indonesia," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendibud, Khairil Anwar Notodiputro, di acara Rembuk Nasional Pendidikan di Bojongsari, Depok, Selasa, 12 Februari 2013.

Dia mengatakan upaya untuk meningkatkan kualitas juga sejalan dengan bertambahnya jenis soal yang dibagikan di tiap ruang kelas. Khairil mengatakan, pada tahun lalu, tiap ruang kelas yang berisi 20 orang terdiri atas 5 jenis soal berbeda. "Tahun ini dalam satu kelas terdiri atas 20 jenis soal yang berbeda," ucap Khairil. Menurut dia, cara itu efektif mencegah kecurangan.

Ujian Nasional bagi Sekolah Menengah Atas dijadwalkan dilaksanakan pada 15 April 2013. Ujian bagi sekolah menengah pertama dilakukan pada 22 April 2013 dan ujian bagi sekolah dasar akan berlangsung pada 29 April 2013. Teuku Ramli mengatakan, peserta yang tidak lulus Ujian Nasional, bisa mengikuti ujian susulan pada bulan Juli. "Ujian susulan dikonversikan ke ujian untuk program nonformal," ucapnya.

Tahun ini pemerintah menganggarkan Rp 600 miliar untuk Ujian Nasional. Dana itu digunakan untuk beberapa tahap pelaksanakaan. Mulai dari pembuatan soal, sosialisasi atau pengadaan, pengawasan, pemindaian, dan keluarnya nilai akhir.

Dinda Bangga Jadi Duta Sanitasi DIY


 

Dinda Alvira Irawan, siswa SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta berhasil menjadi juara I Lomba karya tulis tingkat SMP se-DIY dalam pemilihan duta sanitasi DIY di Villa Taman Eden 2 Hotel dan Restoran Jl Kaliurang km 22 Sleman Yogyakarta.

Juara II Lomba karya tulis ini diraih oleh Holy Rhema Sogiantoro dari SMP Pangudiluhur I Yogyakarta, dan Juara III Irma Nafsiyati dari SMP 1 Imogiri. Untuk lomba poster Juara I diraih Putri Hastifah dari SMP N 1 Bantul, Juara II Navy Krisna Pratiwi dari SMP 1 Imogiri Juara III Fanny Khoirunnisa dari SMP N 1 Bantul.

Keenam juara lomba yang digagas oleh Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman DIY tersebut berhak untuk maju mewakili DIY dalam Jambore Sanitasi Lingkungan pada bulan Juni mendatang. Dalam kesempatan tersebut juga digelar beragam perlombaan bagi siswa SD.

Dinda Alvira Irawan, ditermui KR di sela lomba, mengaku bangsa dan senang mendapatkan capaian prestasi tersebut. Meskipun demikian, apa yang telah diraih juga merupakan tanggungjawab yang tidak ringan. Karena itu ia bertekat bisa memberikan prestasi yang sebaik-baiknya ke depan.

Membawakan judul karya tulis tentang pemanfaatan air bekas berwudlu untuk kelestarian lingkungan air, Dinda mengaku tidak mudah. Apalagi, selama ini masih masyarakat membuang langsung air bekas berwudlu ke selokan, tanpa memanfaatkannya kembali.

“Air bekas berwudlu itu masih bagus dan bisa dimanfaatkan kembali, seperti untuk keperluan menyiram tanaman. Jika bisa dimanfaatkan oleh masyarakan bisa menghemat banyak air”, Kata Dinda Irawan. Yang akan bertekad mensosialisasikan penghematan air melalui sekolah tersebut.

Drajat Widjunarso, Kepala Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman DIY, menyatakan, Lomba Sanitasi, karya Tulis dan poster tingkat SMP se-DIY dalam rangka kampanye kepedulian sanitasi dalam masyarakat. Kampanye tersebut berkaitan dengan masalah sampah, sampai pengeloaan air bersih.

(Harian Kedaulatan Rakyat, 25 Maret 2013)

Hasil TPM 7 SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Ya, seperti biasa, kemarin saya sudah membahas tentang TPM.
Sekarang kita lihat saja hasilnya

Seperti Biasa Link berupa 4.shared


KLIK DOWNLOAD yang ada pada GAMBAR
sponsor by mucilgogreen.blogspot.com

Kamis, 04 April 2013

TPM SMP MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA



Alhamdulillah, SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta telah usai melaksanakan TPM yang dibuat langsung oleh erlangga. Soal-soal yang keluar bertipe UN 2013. Di harapkan siswa-siswi SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta dapat meningkatkan mutu belajarnya dengan latihan-latihan seperti TPM ini.

Rabu, 03 April 2013

Program Kerja



Program Unggulan
  1. Meningkatkan profesionalisme pelayanan pembelajaran serta bimbingan dan konseling secara bertahap dan pada tahun 2013 sudah mencapai standar tenaga kependidikan
  2. Tahun 2013 sebagian besar guru telah menguasai multi strategi pembelajaran aktif.
  3. Pada tahun 2013 Guru SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta telah menguasai multi metoda dan strtegi pembelajaran sekurang-kurangnya 11 metode/strategi
  4. Membiasakan para siswa Untuk mengaplikasikan hasil dari pembelajaran bahasa baik secara tertulis maupun lisan dalam kerangka pembelajaran
  5. Pada tahun 2013 seluruh guru dan siswa telah mampu mengakses dan memberdayakan tekhnologi informasi dan komunikasi (ICT) sebagai media dan sumber belajar di kalangan guru maupun siswa .

Hari Air Dunia di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Walikota Yogyakarta, Drs. Haryadi Suyuti mengatakan, air masalah serius yang harus ditangani dengan baik,  sekarang masih tersedia, tetapi bila nanti terjadi krisis air kita tidak tahu. “Karena itu saya menyambut baik pengelolaan air wudlu dan sebagainya sehingga tidak terbuang secara percuma”, kata Haryadi Suyuti, Sabtu (30/3 di Aula SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Dalam memperingati hari air dunia 2013 dan Gogreen school  SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, dalam pengelolaan air bersih ini Walikota berharap ada

Pemanfaatan Sisa Air Wudu Untuk Siram Tanaman















Menurut Kepala SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Nilawati Isdwiantari, S. Pd, keinginan sekolah ini untuk mengelola air yang sudah terpakai menjadi inspirasi ketika melakukan bhakti social membantu air bersih di gunung kidul. Setiap musim kemarau Gunung

SEPUTAR INDUSTRIAL CHEMISTRY



 
Alat penukar panas adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan energy panas dari suatu fluida ke fluida yang lain. Pada dasarnya alat penukar panas digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:

Selasa, 02 April 2013

KEGIATAN GO GREEN SCHOOL

Aksi Donor darah 

Aksi Donor darah dalam rangka Lustrum XIV SMP Muh 2 Yk digelar Senin, 1 April 2013 jam 09.00 - 13.00 WIB

Kunjungan ke Mantan Guru dan Karyawan 

Kunjungan ke Mantan Guru dan Karyawan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang sudah purna, atau kepada keluarganya  ...

Try Out Persiapan UN SD

Pelaksanaan Test Ujicoba atau Try Out Persiapan Ujian Nasional Sekolah Dasar

digelar di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Ahad 31 Maret 2013 jam 07.00 WIB kerjasama antara Ganesha Operation dan SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Lomba Poster Gogreenschool 2013

Lomba Potser Go Green 2013
Hari/Tanggal : Sabtu 30 Maret 2013
Waktu   :  08.00 WIB
Tempat SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Ceremonial Go greenschool 2013

Ceremonial Go Green School 2013
Sabtu, 30 Maret 2013 Jam 08.00 WIB
Aula SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta


 


 


 

Agenda Go Green School 2013 SMP Muh 2 Yogyakarta














AGENDA GO GREEN FAMILY DAN LUSTRUM KE-14

SMP MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA

SABTU - SENIN, 30 MARET -  1 APRIL 2013

Sabtu, 30 Maret 2013

VIRUS KOMPUTER


10 Hal yang patut diketahui tentang virus komputer

Banyak hal yang kadang mengaburkan definisi virus komputer yang sebenarnya. Pemahaman yang benar sangat diperlukan terutama oleh kalangan awam. Tak jarang karena definisi yang terlalu dibesar-besarkan membuat orang sudah ngeri duluan untuk menghidupkan komputer. Agar tidak ada pemahaman yang salah dan Anda tetap bisa mengoperasikan komputer dengan nyaman, 10 pertanyaan di bawah mungkin bisa

ACARA PERIAHAN DARI MOECHILD



Hari ini adalah hari yang cerah, bagaimana semua orang pada seru-serunya untuk berlibur. Namun SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta telah melaksanakan pensi dan gogreen jalan-jalan. Acara ini dimeriahkan oleh anak-anak SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta mulai dari kelas 7-9.

Acara ini pun dikunjungi oleh pak walikota Yogyakarta dan banyak dorprize yang cukup untuk menghibur penonton yang ada.

Jumat, 29 Maret 2013

CARA BUAT PARFUME LAUNDRY

Resep Cara Membuat Parfum Laundry Tahan Lama
Parfum laundry atau sering disebut pewangi laundry semakin mudah didapat terutama didaerah jogjakarta yang terkenal sebagai pusat produsen parfum laundry di Indonesia, sebenarnya membuat parfum laundry amatlah mudah, kali ini formulator dari OrchiD BranD akan membagikan formulanya kepada pembaca.

Cara membuat parfum laundry adalah sangat sederhana tapi harus tetap memperhatikan beberapa hal, misalnya jumlah kadar maksimal air yang boleh dicampurkan kedalam parfum, karena jika melebihi ambang batas toleransi maka pakaian laundry bukannya menjadi wangi malah akan berbau apek.

Mudah-mudahan dengan membagi formula parfum laundry ini tidak akan membuat produsen maupun lembaga pelatihan chemical laundry di jogja gusar karena Saya beberkan formula/resep cara membuat parfum laundry disini, tapi mungkin malah justru jadi senang karena resep yang akan saya berikan ini merupakan resep yang mungkin ingin mereka ketahui selama ini yang tidak pernah diketahui dan dipublikasikan.
Ok… sekarang langsung saja kita mulai, Pertama siapkan bahan baku untuk membuat parfum laundry (untuk 10 liter larutan) :
Bibit parfum 100 – 300 mL
Methanol Murni kadar 100% (minimal 99,85%) ±9500 mL
Aquades (Demineralized Water) 300 – 500 mL, bisa diganti dengan air isi ulang / air RO / AQUA dll
Pewarna makanan secukupnya
Fixamax 50 – 250 mL (Jenis zat campuran yang hanya bisa diperoleh dari OrchiD BranD yang membuat aroma parfum menjadi lebih kuat dan tahan lama)
Yang kedua, campurkan Sebagian besar Methanol murni dengan Air murni (Aquades), kemudian masukkan Fixamax, aduk hingga benar-benar tercampur sempurna, masukkan bibit parfum, aduk lagi sampai rata, masukkan methanol murni kedalam larutan sampai volumenya mencapai 10 liter, terakhir masukkan pewarna makanan secukupnya, pewarna ini hanya berfungsi sebagai pembeda saja antara jenis aroma yang satu dengan yang yang lain, Jadi tidak ada korelasinya dengan kualitas pewangi laundry, untuk itu disarankan menggunakan sedikit saja karena jika terlalu banyak justru bisa membuat pakaian menjadi bernoda (noda warna).

Kenapa parfum laundry harus menggunakan air? padahal banyak produsen laundry yang mengaku kalau parfum laundry yang mereka produksi tidak menggunakan air bahkan mengklaim parfum laundry mereka tanpa air sama sekali sehingga bebas dari bau apek.

Kalau pembaca mengerti dengan reaksi kimia pada methanol tentu Anda akan membantah klaim produsen laundry yang mengatakan bahwa parfum laundry yang mereka produksi tanpa kandungan air sama sekali, mari kita perhatikan :

2 CH3OH + 3 O2 ? 2 CO2 + 4 H2O

dari reaksi kimia ini bisa dijelaskan bahwa methanol (rumus kimia=CH3OH) yang terpapar dengan udara dan bereaksi dengan oksigen (rumus kimia=O2) akan menghasilkan karbon dioksida (rumus kimia=CO2) dan air (rumus kimia= H2O), maka dari itu kadar methanol tidak ada yang benar-benar murni 100%.

Air berfungsi sebagai pelembab parfum dan memperlambat penguapan parfum laundry sehingga pakaian lebih lama menyerap aroma parfum, tapi pencampuran air yang berlebihan apalagi dengan menggunakan air biasa akan membuat pakaian menjadi apek dan berjamur, dengan menggunakan air murni dan ambang batas tertentu, maka parfum laundry yang diaplikasikan ke pakaian laundry tidak akan menyebabkan jamur dan bau apek.

Jamur dan bau apek yang timbul pada pakaian laundry sebenarnya tidak melulu disebabkan oleh adanya campuran air pada parfum laundry, buruknya kualitas bibit parfum, pemilihan fixative yang keliru, methanol dengan kualitas buruk juga memiliki kontribusi terhadap bau apek yang ditimbulkan, untuk itu pilihlah bahan baku yang benar-benar baik.

Demikian resep cara membuat parfum pewangi laundry yang murah, tahan lama dan tanpa bau apek.

http://peluangusahalaundry.com/

Hutan Tanaman Rakyat (HTR)


I. PENDAHULUAN
Hutan merupakan hamparan lahan yang memiliki nilai yang tinggi, baik sebagai peyangga kebutuhan, perlindungan ekologi, jasa, beserta merupakan sebagai pemberdaya mesyarakat. Pada saat kini, masyarakat sangat tergantung  terhadap hutan, begitu pula sebaliknya hutan dapat lestari dan rusak dengan adanya pengaruh masyarakat. Maka dari itu diperlukan suatu pemberdayaan yang memperhatikan dua aspek tersebut.

Dari hal diatas maka dibentuklah sebuah pengelolahan hutan yang berbasis masyarkat salah satunya adalah hutan tanaman rakyat. Dimana hutan tanaman rakyat merupakan suatu lahan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok untuk produksi dengan luasan tertentu. Yang nantinya dapat dijadikan sebagai suatu program pemberdayaan hutan masyarakat yang dapat memberikan peranan antara lain, meningkatkan pendapatan petani, memanfaatkan secara maksimal dan lestari lahan-lahan yang tidak produktif,  menghasilkan kayu bakar,  menghasilkan kayu kayu bahan bangunan dan bahan baku industry,  mempercepat usaha rehabilitasi lahan,menghasilkan buah-buahan, umbi-umbian, bahan obat-obatan, sayuran dan pakan ternak.

Dengan adanya suatu pengelolahan HTR maka dapat dijadikan suatu tonjakan awal pembangunan hutan di Indonesia, dengan sangat pentingnya HTR ini, maka diperlukan sebuah konsep tentang HTR agar hal ini dapat diantarkan dengan mudah kepada masyarakat.

II. PEMBAHASAN

A. Hutan Tanaman Rakyat

HTR merupakan hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh perorangan atau kelompok masyarakat dan koperasi untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan.

Pada tahap pertama pembangunan hutan tanaman rakyat sebaiknya dipusatkan pada kawasan hutan produksi yang sudah disediakan untuk pembangunan HTI namun dalam kondisi terlantar atau tidak lagi dimanfaatkan. Untuk itu Departemen Kehutanan perlu melakukan kajian dan penilaian ulang secara lebih rinci terhadap status serta kondisi kawasan hutan produksi yang sudah ditetapkan atau dicadangkan untuk pembangunan HTI. Dari sekitar 9 juta hektar kawasan hutan produksi yang sudah disediakan untuk membangun HTI, sekitar 6 juta hektar belum ditanami atau tidak berhasil penanamannya.

Oleh sebab itu, dari luas 6 juta hektar tersebut sekitar 60 % atau sekitar 3,6 juta hektar dapat disediakan bagi masyarakat di dalam dan sekitar hutan yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk membangun hutan tanaman. Selebihnya, sekitar 2,4 juta hektar, dapat ditawarkan ulang kepada perusahaan (asing, nasional ataupun lokal) yang benar-benar berminat dan mempunyai kemampuan membangun HTI. Hutan tanaman rakyat tersebut dapat dikembangkan melalui pemberian hak pengusahaan atau ijin pemanfaatan hutan tanaman kepada perorangan maupun kelompok, termasuk koperasi masyarakat. Hutan tanaman rakyat juga sebaiknya dikembangkan dalam bentuk atau sebagai bagian dari hutan desa atau hutan adat.

Hutan rakyat sudah lama berkembang di Indonesia, namun di setiap daerah istilah yang dipergunakan berbeda sesuai dengan bahasa daerahnya, misalnya kebun talun (Jawa Tengah), kombong (Tana Toraja), tembawang (Kaliman Barat), limbo (Kalimantan Timur). Perkembangan hutan rakyat menjadi lebih tertata sejak tahun 1952, yaitu pada saat lahirnya Gerakan Karang Kitri, yang diperkenalkan oleh Dinas Pertanian Rakyat. Gerakan tersebut adalah gerakan rakyat menanami tanah-tanah kosong dengan pohon-pohonan untuk melindungi tanah dari bahaya erosi. Kemudian sekitar tahun 1976 pemerintah melaksanakan program penanaman pohon pada lahan milik yang dikenal sebagai Program Penghijauan.

Awalnya Program Penghijauan memang lebih ditekankan pada upaya penyelamatan (konservasi) hutan, tanah dan air, oleh sebab itu jenis tanaman yang dipilih lebih banyak ditentukan oleh pemerintah dan kurang disesuaikan dengan keperluan masyarakat, sehingga manfaat ekonomi program tersebut tidak banyak dirasakan langsung oleh masyarakat. Manfaat ekonomi dan manfaat sosial hutan rakyat baru mulai dirasakan saat ini setelah permintaan (demand) atas bahan baku kayu untuk industri tidak lagi dapat dipenuhi oleh pasokan (supply) kayu dari luar Jawa.

Kayu yang dihasilkan dari hutan rakyat, terutama di Jawa, sudah banyak dipergunakan untuk memenuhi permintaan bahan baku industri pengolahan kayu maupun bahan bakar berbagai industri rakyat di Jawa. Di beberapa Kabupaten produksi kayu hutan rakyat bahkan sudah melampaui volume produksi kayu Perum Perhutani. Di Kabupaten Ciamis misalnya, produksi kayu hutan rakyat mencapai 300 ribu m3 per tahun, sementara produksi kayu Perum Perhutani di kabupaten tersebut hanya sekitar 30 ribu m3 per tahun. Luas hutan rakyat di seluruh Indonesia saat ini ditaksir mencapai 1,5 juta hektar dengan potensi kayu sekitar 40 juta m3, yang sebagian besar berada di Jawa dengan potensi kayu mencapai 23 juta m3.

Keberhasilan pembangunan hutan rakyat di Jawa ternyata tidak terlepas dari peran pemerintah melalui Program Penghijauan, di samping tentunya keswadayaan masyarakat. Oleh sebab itu, Departemen Kehutanan bersama Dinas di Provinsi dan 4 Kabupaten yang menangani urusan kehutanan harus terus mendorong tumbuhnya minat masyarakat untuk menanam pohon, melalui berbagai gerakan, seperti GERHAN, Indonesia Menanam maupun Kecil Menanam Dewasa Memanen (KMDM).

Kawasan hutan negara di Jawa saat ini sebagian besar dikelola oleh Perum Perhutani. Luas hutan produksi yang dikelola Perhutani mencapai 1,8 juta hektar. Dalam hutan produksi tersebut sekitar 300 ribu hektar berupa lahan yang belum ditanami atau rusak akibat perambahan. Lahan hutan produksi yang gundul atau rusak tersebut sebetulnya dapat dikembangkan oleh Perhutani menjadi hutan tanaman melalui kerjasama dengan masyarakat di sekitarnya.

B. Kendala Pengembangan Hutan Tanaman Oleh Rakyat

Berdasarkan pengalaman dalam pembangunan HTI dan hutan rakyat, berbagai kajian menunjukkan bahwa masalah utama yang dapat menghambat pembangunan dan pengembangan hutan tanaman oleh rakyat adalah sebagai berikut:

Kawasan yang ditetapkan menjadi areal hutan tanaman tidak menjamin kepastian usaha, ditinjau dari sisi penguasaan lahan, jangka waktu pemanfaatan maupun pengalihan ijin pemanfaatan,
Penetapan lokasi yang keliru dan tapaknya tidak sesuai dengan jenis yang ditanam menyebabkan tanaman berdaya hasil, biaya pembangunan tanaman menjadi mahal, atau kayu hasil tanaman sulit dipasarkan,
Minat masyarakat untuk mengembangkan hutan tanaman umumnya rendah karena tanaman hutan memerlukan waktu cukup lama untuk siap dipanen,
Kemampuan masyarakat untuk membangun dan mengelola hutan tanaman umumnya rendah, ditinjau dari sisi mutu sumberdaya manusia, peralatan, maupun pembiayaan untuk pembangunan tanaman,
Kelembagaan masyarakat untuk melakukan usaha hutan tanaman masih lemah bahkan di banyak desa belum tersedia,
Ketidakpastian pasar dan harga jual dari kayu hasil tanaman masyarakat,
Serangan hama-penyakit akibat pengembangan hutan tanaman sejenis dan kebakaran hutan akibat pembukaan lahan menggunakan cara pembakaran.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diperlukan beberapa langkah kebijakan yang harus disiapkan oleh DEPHUT sebagai berikut:

Penetapan lokasi untuk pembangunan dan pengembangan hutan tanaman oleh rakyat secara cermat dengan memperhatikan sebaran lokasi industri pengolahan kayu, pasar kayu olahan, serta ketersediaan sarana-prasarana untuk menjangkau industri dan pasar;
Penata batasan dan pengukuhan terhadap areal yang ditetapkan untuk pembangunan dan pengembangan hutan tanaman oleh rakyat tersebut;
Menyusun peta kesesuaian jenis untuk area hutan tanaman tersebut, termasuk kesesuaian jenis untuk mata dagang (komoditi) pertanian dan perkebunan;
Menyusun pedoman atau tata cara pembangunan hutan tanaman oleh rakyat;
Pemasyarakatan atau sosialisasi tentang manfaat (benefits), rencana dan tata cara pembangunan hutan tanaman oleh rakyat;
Menyediakan berbagai bentuk pelatihan (training) atau lokakarya (workshop) untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pembangunan (termasuk teknik pembukaan lahan yang ramah lingkungan) dan pengelolaan hutan tanaman (termasuk pengendalian hama-penyakit), serta pemasaran hasil dari hutan tanaman;
Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat melalui pendampingan;
Menyediakan kemudahan bagi masyarakat dalam menjangkau sumber-sumber pembiayaan untuk pembangunan dan pengelolaan hutan tanaman, termasuk membentuk lembaga keuangan yang membantu penyediaan pinjaman sebagai modal pembangunan hutan tanaman;
Menyediakan kemudahan bagi masyarakat untuk membangun kemitraan dengan industri dan pasar kayu olahan.
Belajar dari pengalaman pembangunan HTI, ternyata HTI yang berhasil adalah HTI yang dibangun secara swadana oleh perusahaan dan siap dengan industri yang akan menampung hasilnya. Sementara itu telah diuraikan terdahulu bahwa sebagian 6 kendala yang akan menghambat atau menggagalkan pengembangan hutan tanaman oleh rakyat adalah ketersediaan modal untuk membangun hutan tanaman dan kemungkinan sulitnya pemasaran hasil tanaman. Untuk itu masyarakat yang membangun hutan tanaman harus membentuk kelompok untuk bermitra dengan industri pengolahan atau pemasaran kayu, kecuali apabila kelompok masyarakat tersebut sudah mampu memiliki industri dan membangun jaringan pasar secara mandiri.

C. Peran Badan Litbang Kehutanan

Hutan tanaman oleh rakyat, dalam bentuk hutan tanaman rakyat maupun hutan rakyat, harus dibina oleh DEPHUT secara intensif agar secara bertahap meningkat daya hasil dan mutu tegakannya, serta dapat berkembang menjadi menjadi unit usaha masyarakat yang mampu mengelola hutan produksi secara berkelanjutan. Bahkan perlu diarahkan agar secara bertahap usaha masyarakat tersebut berkembang menjadi usaha industri kehutanan, yang menangani mulai dari pembangunan tanaman hingga pemasaran hasilnya.

Badan Litbang Kehutanan dapat berperan sebagai pendamping kelompok dan unit usaha masyarakat, atau menyiapkan tenaga pendamping masyarakat (baik dari lembaga swadaya masyarakat atau penyuluh kehutanan) dengan memberikan bimbingan teknis dan alih teknologi di berbagai bidang, antara lain: pembibitan, pembukaan dan pengolahan lahan, silvikultur hutan tanaman (termasuk pengendalian hama-penyakit dan penerapan teknik wanatani), pengendalian kebakaran hutan, penghitungan volume pohon, volume hasil dan riap tegakan, pemanenan yang mudah, murah dan ramah lingkungan, pengolahan kayu secara sederhana, pengelolaan unit usaha, dan pengembangan hasil hutan bukan kayu. Tentunya para peneliti Badan Litbang Kehutanan harus menyiapkan diri dan meluangkan waktu untuk juga mau dan mampu turun langsung ke desa.
D. Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
Pola HTR terdiri dari:
HTR Pola Mandiri adalah HTR yang dibangun oleh Kepala Keluarga pemegang IUPHHK-HTR.
HTR Pola Kemitraan adalah HTR yang dibangun oleh Kepala Keluarga pemegang IUPHHK-HTR bersama dengan mitranya berdasarkan kesepakatan bersama dengan difasilitasi oleh pemerintah agar terselenggara kemitraan yang menguntungkan kedua pihak.
HTR Pola Developer adalah HTR yang dibangun oleh BUMN atau BUMS dan selanjutnya diserahkan oleh Pemerintah kepada Kepala Keluarga pemohon IUPHHK-HTR dan biaya pembangunannya menjadi tanggung jawab pemegang ijin dan dikembalikan secara mengangsur sejak Surat Keputusan IUPHHKHTR diterbitkan.
E. Dasar Hukum
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.5/Menhut- II/2008 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.23/Menhut-II/2007 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Rakyat Dalam Hutan Tanaman;
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.9/Menhut- II/2008 Tentang Persyaratan Kelompok Tani Hutan Untuk Mendapatkan Pinjaman Dana Bergulir Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat;
Peraturan Menteri Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan P.05/VI-BPHT/2008 tentang Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan P.06/VI-BPHT/2007 tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR);
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.62/Menhut-II/2008 tentang Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri dan Hutan Tanaman Rakyat. Sumber: BPPHP Wil. IV Jambi
F. Mekanisme Penetapan Pencadangan Lokasi HTR
Alokasi dan Penetapan Areal Pembangunan HTR dilakukan oleh Menteri Kehutanan dengan Kriteria : Kawasan HP yang tidak produktif, tidak dibebani izin/hak dan diutamakan dekat dengan Indunstri Hasil Hutan.
Untuk pembangunan HTR, Kepala Baplan atas nama Menteri Kehutanan menyampaikan peta arahan indikatif lokasi HTR per provinsi kepada Bupati dengan tembusan kepada : Dirjen BPK, Sekjen, Gubernur, Kepala DinasKehutanan Provinsi, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten/Kota dan Kepala Balai BPKH.
Dirjen BPK melakukan sosisalisasi program Pembangunan HTR dan peta arahan indikatif lokasi HTR kepada Gubernur dan Bupati/Walikota.
Sekjen DepHut melaksanakan sosialisasi tentang Pembiayaan Pembangunan HTR melalui BLU cq. Pusat Pembiayaan Pembangunan Kehutanan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota.
Kepala BPKH memberikan asistensi teknis kepada Dinas Kehutanan provinsi/kabupaten/kota berdasarkan petunjuk teknis dari Kepala Baplan.
Kepala Dinas Kehutanan kabupaten/kota menyampaikan pertimbangan teknis kawasan areal tumpang tindih perizinan, rehabilitasi dan reboisasi, program pembangunan daerah kepada Bupati/Walikota dilampiri dengan peta lokasi HTR Skala 1: 50.000
Bupati/Walikota menyampaikan usulan rencana pembangunan HTR kepada Menteri Kehutanan dilampiri peta usulan lokasi HTR Skala 1: 50.000 yang ditembuskan kepada Dirjen BPK dan Kepala Baplan.
Kepala Baplan melakukan verifikasi peta usulan lokasi HTR lalu menyiapkan lokasi pencadangan areal HTR dan hasilnya disampaikan kepada Dirjen BPK.
Dirjen BPK melakukan verifikasi administrasi dan teknis lalu menyiapkan konsep keputusan Menteri Kehutanan tentang penetapan lokasi pencadangan areal HTR dan dilampiri peta pencadangan areal HTR serta mengusulkannya kepada Menteri Kehutanan.
Menteri Kehutanan menerbitkan pencadangan areal untuk pembangunan HTR dan disampaikan kepada Bupati/Walikota dengan tembusan Gubernur
Bupati/Walikota menyampaikan sosialisasi ke desa/masyarakat, bisa melalui LSM pusat, provinsi atau kabupaten/kota.
G. Mekanisme Penetapan Perizinan Pembangunan HTR

a. Perorangan atau Kelompok Tani

Pemohon (perorangan atau kelompok tani) mengajukan permohonan IUPHHKHTR kepada Bupati/Walikota melalui Kepala Desa, pada areal yang telah dialokasikan dan ditetapkan oleh Menteri Kehutanan
Persyaratan permohonan yang diajukan oleh Pemohon yakni Foto copy KTP, Surat Keterangan dari Kepala Desa bahwa benar pemohon berdomisili di desa tersebut dan Sketsa areal yang dimohon dilampiri dengan susunan anggota Kelompok.
Kepala Desa melakukan verifikasi keabsahan persyaratan permohonan oleh perorangan atau Kelompok Tani dan membuat rekomendasi kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Camat dan Kepala BP2HP
Kepala BP2HP melakukan verifikasi persyaratan administrasi dan sketsa/peta areal yang dimohon hasilnya disampaikan kepada Bupati sebagai pertimbangan teknis.
Kepala BPKH atau pihak lain yang mewakili melakukan pengukuran, verifikasi lahan dan perpetaan dan hasilnya disampaikan kepada Bupati sebagai pertimbangan teknis.
Bupati/ Walikota menerbitkan Keputusan IUPHHK-HTR kepada perorangan atau Kelompok atas nama Menteri Kehutanan yang dilampiri peta areal kerja skala 1: 50.000 dengan tembusan Menteri Kehutanan, Dirjen BPK, Kepala Baplan dan Gubernur.
Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang menangani bidang kehutanan melaporkan kepada Menteri kehutanan, rekapitulasi penerbitan Keputusan IUPHHK-HTR secara periodik tiap 3 (tiga) bulan.
b. Koperasi

Pemohon mengajukan permohonan IUPHHK-HTR kepada Bupati/Walikota pada areal yang telah dialokasikan dan ditetapkan oleh Menteri Kehutanan
Persyaratan permohonan yang diajukan oleh Pemohon yakni Foto copy Akte Pendirian koperasi, Surat Keterangan dari Kepala Desa bahwa benar Koperasi dibentuk di desa tersebut dan Peta areal yang dimohon dilampiri dengan Skala 1:5000 atau 1:10.000 serta dilampiri dengan susunan anggota Koperasi.
Kepala Desa melakukan verifikasi keabsahan persyaratan permohonan oleh koperasi dan membuat rekomendasi kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Camat dan Kepala BP2HP
Kepala BP2HP melakukan verifikasi persyaratan administrasi dan sketsa/peta areal yang dimohon hasilnya disampaikan kepada Bupati/Walikota sebagai pertimbangan teknis.
Kepala BPKH atau pihak lain yang mewakili melakukan pengukuran, verifikasi lahan dan perpetaan dan hasilnya disampaikan kepada Bupati/Walikota sebagai pertimbangan teknis.
Bupati/ Walikota menerbitkan Keputusan IUPHHK-HTR kepada koperasi atas nama Menteri Kehutanan yang dilampiri peta areal kerja skala 1: 50.000 dengan tembusan Menteri Kehutanan, Dirjen BPK, Kepala Baplan dan Gubernur.
Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang menangani bidang kehutanan melaporkan kepada Menteri kehutanan, rekapitulasi penerbitan Keputusan IUPHHK-HTR secara periodik tiap 3 (tiga) bulan.

Sumber : http://amrullha.wordpress.com/

Minyak Kayu Putih


Kayu putih dari Koehler
KAYU PUTIH

Kayu putih (Melaleuca leucadendron L.) merupakan tanaman yang tidak asing bagi masyarakat di Indonesia karena dapat menghasilkan minyak kayu putih (cajuput oil) yang berkhasiat sebagai obat, insektisida dan wangi-wangian. Selain itu, pohon kayu putih dapat digunakan untuk konservasi lahan kritis dan kayunya dapat  digunakan  untuk  berbagai  keperluan  (bukan  sebagai  bahan  bangunan). Dengan demikian, kayu putih memiliki nilai ekonomi cukup tinggi (Sunanto, 2003).

Tanaman kayu putih berasal dari Australia dan saat ini sudah tersebar di Asia Tenggara, terutama Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran  rendah  dan  di  pegunungan.  Dalam  sistematika  tumbuhan  kayu  putih

(Melaleuca leucadendron L.) diklasifikasikan sebagai berikut.

Divisio           :  Spermatophyta Subdivisio    : Angiospermae
Kelas             : Dicotyledonae
Sub kelas       : Archichlamideae
Ordo             : Myrtales
Famili            : Myrtaceae
Genus           : Melaleuca
Spesies         : Melaleuca leucadendron


Daun kayu putih
Daun merupakan bagian tumbuhan yang terpenting, karena dari daun inilah akan dihasilkan minyak kayu putih. Tanaman kayu putih termasuk jenis tumbuhan kormus karena tubuh tanaman secara nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok, yaitu akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium). Daun kayu putih terdiri atas dua bagian, yaitu tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina).

a.   Tangkai daun (petiolus)

Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaian daun, yang berfungsi untuk menempatkan helaian daun pada posisi yang tepat, sehingga dapat  memperoleh  cahaya  matahari  sebanyak-banyaknya.  Tangkai  daun berbentuk bulat kecil, sedangkan panjang tangkainya bervariasi.

b.   Helaian daun (lamina)

Helaian daun kayu putih bercirikan  berwarna hijau muda untuk daun muda dan  hijau  tua  untuk  daun  tua  karena  mengandung  zat  warna  hijau  atau khlorofil. Selain itu daun kayu putih memiliki tulang daun dalam jumlah yang bervariasi antara 3 – 5 buah, tepi daun rata dan permukaan daun dilapisi oleh bulu-bulu halus. Ukuran lebar daun kayu putih berkisar antara 0,66 cm – 4,30 cm dan panjangnya antara 5,40 – 10,15 cm. Daun-daun tumbuh pada cabang- cabang tanaman secara selang-seling, pada satu tangkai daun terdapat lebih dari satu helai daun (sehingga disebut sebagai jenis daun majemuk). Daun kayu putih mengandung cairan yang disebut  cineol (sineol) (dimana apabila daun diremas, cairan ini akan keluar dan mengeluarkan aroma yang khas). Selain itu daun kayu putih juga mengandung komponen lain, seperti: terpineol, benzaldehyde, dipentene, limonene dan pinene.

Minyak kayu putih

Minyak kayu putih didapatkan dari hasil penyulingan daun kayu putih. Kandungan  utama  minyak  kayu  putih  adalah  sineol  (cineole).  Semakin  besar kadar sineolnya, kualitas minyak kayu putih semakin tinggi. Selain itu daun kayu putih   juga   mengandung   komponen   lain, seperti: terpineol benzaldehyde, dipentene, limonene dan pinene

Proses  ekstraksi  minyak  kayu  putih  dari  daun  tanaman  ini  dilakukan dengan cara atau proses yang sederhana yaitu berupa penguapan minyak dari daun dan   kemudian   dikondensasikan.   Selanjutnya   dilakukan   pemisahan   antara komponen  minyak  dengan  air,  yang  diperoleh  dari  semua  bahan  cair  yang diperoleh  dalam  proses  kondensasi.

Proses Produksi

Pengolahan daun kayu putih dimaksudkan untuk mengekstrak minyak kayu putih yang ada pada daun tanaman ini. Proses produksi dalam pembuatan minyak kayu putih diawali dengan pemetikan daun kayu putih. Dalam proses pemetikan ada 2 macam cara, yaitu:

1.   Pemetikan sistem rimbas, yaitu tegakan pohon kayu putih yang berumur 5 tahun ke atas,dengan ketinggian 5 meter, daunnya dipangkas. Satu tahun berikutnya, setelah tanaman kayu putih sudah mempunyai daun yang lebat, kemudian bisa dilakukan perimbasan lagi.

2.   Pemetikan sistem urut, yaitu dengan cara dipotong dengan menggunakan alat  (arit)  khusus  untuk  daun-daun  yang  sudah  cukup  umur.  Cara  ini menjadi kurang praktis, karena pemetik harus memilih daun satu per satu.

Pemetikan dilakukan pada awal musim kemarau, pada saat sudah tidak banyak turun hujan sehingga tidak mengganggu pekerjaan pemetikan daun. Di samping itu, jika pemetikan dilakukan pada awal musim kemarau, pada akhir musim  hujan  (awal  musim  kemarau)  tiap  tanaman  telah  menumbuhkan  daun dalam jumlah yang cukup banyak. Dengan demikian, pemetikan atau pengambilan daun-daun kayu putih dapat dilakukan sekali dalam satu tahun, jika pertumbuhan tanaman subur. Setelah  pemetikan  daun,  daun  kayu  putih  yang  siap  untuk  disuling disimpan terlebih dahulu.

Penyimpanan dilakukan dengan menebarkan daun di lantai yang kering dan memiliki ketinggian sekitar 20cm, dengan kondisi suhu kamar  dan  sirkulasi  udara  terbatas.  Dalam  penyimpanan  ini,  daun-daun  tidak boleh disimpan dalam karung karena akan mengakibatkan minyak yang dihasilkan berbau apeg dan kadar sineol dalam minyak rendah. Penyimpanan daun dilakukan maksimal selama satu minggu. Kerusakan minyak kayu putih akibat penyimpanan terutama terjadi karena proses hidrolisis dan pendamaran komponen-komponen yang  terdapat  dalam  daun.  Pengaruh  hidrolisis  ini  dapat  dicegah  dengan menyimpan daun di tempat yang kering dengan sirkulasi udara sekecil mungkin. Sedangkan  pengaruh  pendamaran  dapat  diminimalkan  dengan  mempersingkat waktu penyimpanan dan menurunkan suhu penyimpanan.

Dalam   proses   selanjutnya,   daun   kayu   putih   masuk   dalam   proses pembuatan minyak kayu putih. Proses penyulingan minyak kayu putih ini terbagi dalam 3 tahap, yaitu:

1.   Pembuatan Uap

Alat-alat yang digunakan pada pembuatan uap sebagai pensuplai uap panas antara lain:

a)   Boiler berfungsi untuk memproduksi uap yang akan digunakan untuk mendestilasi minyak kayu putih dari daun kayu putih pada bak daun yang dihasilkan air yang berasal dari water softener yang dimasukkan ke dalam  boiler dengan pompa. Pada  boiler dilengkapi dengan  panel automatic, yang berfungsi sebagai pengontrol  boiler agar aman dan berfungsi  dengan  baik.  Panel  automatic juga  berfungsi  mengontrol boiler untuk berhubungan dengan kipas penghisap asap keluar, pompa pengisi air boiler dan pompa water softener.

b)   Ruang Bakar Berfungsi  sebagai  tempat  pembakaran  bahan  bakar  dari  daun  bekas masak kayu putih (bricket) dan sebagai tempat pemanasan air awal yang dihubungkan dengan boiler. Konstruksi dinding api dari pipa-pipa uap  yang  melengkung  dan  menjadi  satu  di  atas  dengan  pipa  uap diameter 10” dan digabungkan dengan uap yang terbentuk di  boiler. Lantai ruang bakar terbuat dari semen tahan api dan berlubang-lubang untuk pemasukan udara segar dari luar yang dihisap oleh exhaust fan.

c)   Exhaust Fan Berfungsi menghisap udara panas yang telah dipakai untuk memanasi ruang bakar dari ketel uap dan memasukkan udara segar ke dalam ruang bakar untuk kemudian dihembuskan ke cycloon.

d)   Cycloon Berfungsi memisahkan debu yang terhisap dari boiler oleh exhaust fan agar tidak keluar ke udara bebas.

e)   Chimney Berfungsi mengalirkan asap pembakaran ke udara. Sedangkan untuk pengumpan air digunakan alat-alat sebagai berikut.

a)  Pompa feeding water Berfungsi memompa air untuk masuk ke dalam boiler secara otomatis dari  tangki  air  umpan  yang  telah  dilunakkan  dalam  tangki  water softener.

b)  Water softener Berfungsi  melunakkan  air  yang  masuk  ke  dalam  boiler dari  kadar kapur, agar tidak mudah membentuk lapisan kapur yang menempel di bagian dalam boiler.

c) Feed pump water softener Berfungsi memompa air yang akan dilakukan ke dalam water softener dari bak air.

d)   Feed tank Berfungsi menyimpan air yang sudah dilewatkan  water softener dan sudah lunak untuk dipompa masuk ke dalam boiler.

2.   Penguapan Daun

Alat-alat yang digunakan pada penguapan atau pemasakan daun adalah sebagai berikut:

a)   Bak Daun

Berfungsi sebagai wadah untuk keranjang yang berisi daun kayu putih yang akan diberi uap panas dari ketel uap. Kapasitas bak adalah 1.500 kg. Jumlah bak daun di pabrik ini ada 2 unit.

b)   Keranjang Daun

Berfungsi untuk tempat daun kayu putih yang akan dimasak / diuapi dalam bak daun, sehingga mudah untuk dimasukkan dan dikeluarkan. Kapasitas keranjang adalah 1.250  kg daun kayu putih. Jumlahnya 2 unit.

c)   Hoist Crane

Berfungsi untuk memasukkan dan mengangkat keranjang daun dari bak daun yang akan dan telah selesai dimasak. Kapasitas daya angkat 1 ton, sedang jumlahnya 1 buah.

3.  Pendinginan dan Pemisahan Minyak dengan Air

Alat-alat  yang  digunakan  pada  proses  pendinginan  uap  minyak daun kayu putih, antara lain adalah:

a.   Condensor

Berfungsi mengembunkan uap minyak air dan uap air yang keluar dari ketel uap untuk dijadikan cairan dengan cara didinginkan.

b.   Pompa air condensor

Berfungsi  memompa  air  pendingin   dari  bak  air  pendingin  untuk dipompa masuk ke dalam  condensor dan keluar lagi menuji  cooling tower.

c.   Cooling tower

Berfungsi mendinginkan air dari bak air yang akan dialirkan melalui condensor, dari suhu 1040F (400C) menjadi 920F (330C). Sedangkan untuk memisahkan air dengan minyak kayu putih, alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

a)   Separator

Berfungsi  memisahkan  minyak  kayu   putih  dari  air  yang  keluar bersamaan dari kondensor dengan  menggunakan sistem gravitasi. Air akan  keluar  dari  bagian  bawah  dan  langsung  dibuang  ke  sungai, sedangkan   minyak   kayu   putih   akan      keluar   bagian   atas.   Proses pemisahan ini dikontrol melalui kaca pengamat.
b)   Tangki penampung minyak kayu putih

Berfungsi menampung minyak kayu putih dari separator. Kapasitas 200 liter.

Strategi Pemasaran
Ada 2 kemungkinan segmen pasar yang dijadikan target pasar, yaitu:
Pasar  ekspor,  sebagai  bahan  baku  industri  dengan  pengolahan  khusus sebagai bahan setengah jadi, dan
Pasar lokal, dengan produk akhir, dimana  perusahaan  harus  melakukan   proses  penciptaan  nilai  tambah terlebih dahulu.
Kedua  pasar  ini  dapat  dijadikan  pilihan  atau  merupakan  tahapan.  Jika hanya  merupakan  pilihan  saja,  maka  untuk  kondisi  saat  ini  sebaiknya memilih   menjual  ke  pasar  ekspor,  untuk  meningkatkan  pendapatan, dengan kondisi khusus yaitu barang setengah jadi. Pilihan ini memberikan manfaat  bagi  perusahaan,  karena  pasar  ekspor  mempunyai  harga  yang lebih  baik  daripada  pasar  lokal,  selain  itu  penciptaan  produk  dengan spesifikasi khusus dari pembeli akan memberikan nilai tambah.

Apabila kedua pasar tersebut merupakan tahapan pemasaran untuk menuju penciptaan produk akhir, maka dalam jangka pendek pemasaran diorientasikan pada pasar ekspor untuk barang setengah jadi dan setelah mempunyai kesiapan, baru memasuki pasar produk akhir dengan penciptaan nilai tambah yang dilakukan sendiri.